HEADLINE

Sejumlah Masa Aksi Terinjak dan Pingsan

Mahasiswa Desak Pemkab Berikan Bantuan Terhadap Korban Bencana di Panyindangan

PURWAKARTA, RAKA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Purwakarta melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Purwakarta pada Kamis (27/6). Unjuk rasa tersebut dilakukan sebagai ungkapan kekecewaan PMII Purwakarta atas kelalaian dari kinerja Pemkab Purwakarta dalam menangani korban terdampak bencana alam yang berada di Panyindangan, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta, yang terjadi sejak tahun 2023 lalu. Unjuk rasa tersebut sempat diwarnai dengan aksi penutupan jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Kericuhan juga sempat terjadi antara pihak kepolisian yang berjaga dengan mahasiswa yang memaksa untuk merangsek masuk ke gedung Pemda Purwakarta. Kericuhan tersebut mengakibatkan mahasiswa saling dorong dengan pihak kepolisian sehingga terdapat beberapa mahasiswa yang terinjak hingga mengalami pingsan.
Ketua PMII Purwakarta, Muhamad Ali Akbar mengatakan bahwa aksi unjuk rasa tersebut dilakukan untuk mengingatkan Pemkab Purwakarta agara memperhatikan kembali warga yang berada ada di Kecamatan Tegalwaru tepatnya di Panyindangan. Pasalnya, warga yang terdampak oleh bencana alam beberapa waktu lalu tersebut, belum mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Purwakarta. “Kita meminta untuk diberikan bantuan secepatnya. Karena hari ini masyarakat disana memerlukan bantuan dari pemerintah daerah,” ucapnya, Kamis (27/6).
Ali menjelaskan, kurang lebihnya tercatat sebanyak 40 kepala keluarga yang terdampak akbat bencana yang terjadi pada tahun lalu tersebut. Serta tak sedikit dari korban terdampak tersebut, saat ini tidak memiliki tempat tinggal sehingga harus menumpang di tempat saudaranya serta bertempat tinggal di atas kolam jaring apung. “Masyarakat yang tidak memiliki rumah tempat tinggal ini, harus segera diberikan bantuan,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa meski Pemkab Purwakarta mengaku telah melakukan kajian ekologis dan memberikan sejumlah bantuan terhadap korban yang terdampak. Namun, ia menilai hal tersebut belum bisa menjadi jawaban atas permasalahan yang terjadi. Terlebih, bantuan yang diberikan tersebut terbilang terlambat dilakukan oleh Pemkab Purwakarta. “Itu belum bisa menutup permasalahn yang ada, terutama bagi masyarakat yang tidak punya rumah,” ujarnya.
Ali menuturkan, sejak jabatan Pembak Purwakarta dipimpin oleh Pj Bupati Benni Irwan, isu permasalahan kebencanaan tersebut cenderung redup dan tidak mendapat perhatian. Sehingga atas dasar tersebut pihaknya menggelar aksi unjuk rasa ke kantor Bupati Purwakarta dengan membawa tiga tuntutan yang diantaranya adalah harus segera dilakukan permbangunan percepatan pembangunan rumah dan akses nalan warga yang terdampak, harus dilakukan pemulihan ekonomi dalam hal ini memberikan bantuan sandang, papan, pangan serta responsip terhadap kondisi masyarakat daerah yang perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah saerah. “Kita telah bertemu dengan Pj bupati di dalam, dan beliau telah menandatangin surat pernyataan di atas materai bahwa akan menyelesaikan permasalahan tersebut,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button