HEADLINE

Sidak Lagi Kali Cilamaya

GILIRAN PKS: Anggota DPRD dari PKS tinjau Kali Cilamaya.

CILAMAYA WETAN, RAKA- Kali Cilamaya yang sudah tercemar belasan tahun, mendapat banyak perhatian dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat. Setelah fraksi Golkar, kini fraksi PKS dan Gerindra melakukan sidak ke Kali Cilamaya.

Sementara menurut anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai PKS Abdul Hadi Wijaya, bersama anggota DPRD Karawang dr Atta Subagja Dinata mendatangi langsung ujung Kali Cilamaya yang berada di Desa Muara Kecamatan Cilamaya Wetan berupaya menampung semua harapan masyarakat. Selanjutnya, keluhan itu akan dilengkapi dengan kajian para ahli. “Setelah meninjau langsung, kita terima masukan dari masyarakat dan segeta memberikan solusi yang tepat,” katanya, kepada Radar Karawang, Rabu (18/9).

Ihsanudin, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat fraksi Gerindra mengultimatum, agar perusahaan yang telah merusak ekosistem alam pantas membayar ganti rugi kepada masyarakat. Pasalnya, perusahaan pencemar Kali Cilamaya merupakan perusak lingkungan hidup dan ekosistem, bahkan berdampak kepada semua masyarakat yang berada di sepanjang Kali Cilamaya.

Selain itu, mereka juga wajib memperbaiki unit pengolahan limbahnya, sehingga pembuangan limbah sesuai dengan baku mutu lingkungan hidup yang ditentukan. “Diantaranya memulihkan fungsi lingkungan hidup, menghilangkan atau memusnahkan penyebab timbulnya pencemaran serta perusakan lingkungan hidup,” katanya,

Sebagai orang asli Karawang, lanjut pria yang biasa di sapa Ical itu, ia merasa perihatin dan murka melihat perilaku industri-industri yang masih membuang limbah sembarangan, terlebih telah mencemari lingkungan. “Pidanakan dan jatuhkan denda agar industri-industri pencemar lingkungan kapok,” cetusnya.

Menurutnya, pencemaran ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Seoalah-olah Pemda Karawang, Subang, Purwakarta, dan Gubernur Jawa Barat membiarkan hal ini berlarut-larut. “Segera dong ambil tindakan tegas, bila perlu pidanakan dan jatuhkan denda agar industri-industri pencemar lingkungan kapok,” tegasnya.

Dalam hal ini, pemerintah pun harus hadir melayani dan memberikan manfaat langsung terhadap lingkungan dan masyarakat, sehingga lingkungan akan bebas dari pencemaran industri nakal.

Lebih lanjut, bendungan yang mengairi lahan pesawahan seluas kurang lebih 2.926 hektare yang membentang antara Kecamatan Jatisari-Karawang, Kecamatan Patokbeusi-Subang, tercemar oleh limbah industri yang berasal dari hulu Sungai Cilamaya. “Sudah bertahun-tahun tidak ada penanganan konkret. Aliran sungai ini secara kasat mata berwarna hitam, berbuih dan mengeluarkan bau tidak sedap. Sementara sebagian masyarakat setempat masih biasa menggunakan air sungai untuk kebutuhan mandi dan buang air,” katanya.

Selain itu, deretan sungai arah barat, timur, selatan sampai ujung laut pun tercemari limbah. Bisa dipastikan ketika pesisir laut tercemari limbah ini berdampak pada penghasilan ikan bagi para nelayan di sekitar Cilamaya, Karawang.

Sementara, ketua Sadulur Cilamaya H Nurhaimin mengatakan, setelah beberapa angota dewan meninjau langsung tempat terjadinya pencemaran limbah, ia berharap dewan provunsi ini dapat menindak lanjuti dengan cepat dan tepat. “Harapan kami, dengan adanya dewan Jawa Barat ini, bisa menindak lanjuti pencemaran limbah ini dengan cepat dan tepat, karena kami sudah berupaya semaksimal mungkin agar Kali Cilmaya kembali normal,” akunya.

Ia juga meminta agar kondisi Kali Cilamaya ini dilaporkan kepada Gubernur Jawa Barat. “Mohon juga agar di sampaikan kepada Gubernur Kita, Bapak Ridwan Kamil agar menindak lanjuti langkah kami,” tutupnya. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button