HEADLINE
Trending

Sisa Lebih Anggaran Capai 570 Miliar

OPD Tak Pandai Realisasikan Program

KARAWANG, RAKA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karawang telah melakukan evaluasi untuk semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serapan anggaran tahun 2024. Endang Sodikin, Ketua DPRD Karawang mengatakan dirinya telah menekan semua OPD yang memiliki realisasi capaian terendah. Akibat dari capaian realisasi capaian yang rendah muncul Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) sampai 570 milliar.

“27 Desember sidang paripurna dan sebelumnya di tanggal 24 Desember ada evaluasi triwulan untuk semua OPD. Saya sudah menekan semua OPD terutama OPD penghasil yang rendah dan tidak merealisasikan kegiatan dan berpotensi Silpa,” ujarnya Senin (6/1).

Dirinya membenarkan untuk realisasi terendah ditempati oleh Dinas Perikanan. Ia menegaskan pelaksana tugas kepala dinas perikanan agar dievaluasi kembali. Kemudian untuk SILPA yang dihasilkan sebesar 570 milliar.

“Dinas Perikanan menjadi potensi plt kepala dinas yang perlu dievaluasi karena hal teknis tidak dilaksanakan sampai akhir tahun. Potensi SILPA kita di akhir tahun mencapai hampir 570 milliar. Sebenarnya SILPA ini karena OPD tidak pandai melaksanakan dan merealisasikan kegiatan,” tegasnya.

Baca Juga : Serapan Anggaran Jeblok, Kepala Dinas Dibidik

Selain Dinas Perikanan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan pun memperoleh realisasi serapan rendah. Hal itu terjadi akibat adanya penunggakan pembayaran pasar yang telah menjadi BOT. Kemudian untuk capaian pendapatan dinas pendidikan, pemuda dan olahraga pun di bawah 30 persen.

“Setelah dinas perikanan, untuk pendapatan adalah Disperindag yang memang pendapatannya rendah karena hampir seluruh pasar di BOT kan mengalami penunggakan, ada yang memang sudah bayar tapi tidak penuh. Di sisi lain ada OPD kaitan serapan pendapatan yang tidak maksimal itu DLHK dan Dinas Pendidikan yang pendapatannya di bawah 30 persen,” lanjutnya

Ia melanjutkan selain terjadi SILPA, di Karawang pun mengalami defisit hingga 500 milliar. Hal ini berdampak jumlah anggaran untuk semua OPD. Pengurangan terjadi mulai dari 7, 10 hingga 30 persen.

“Tahun 2024 defisit kita sampai 1 trilliun 55 milliar awalnya, kemudian menjadi 500 milliar tentu saja semua dinas mengalami pengurangan anggaran di tahun 2025. Hanya saja mengevaluasi dari segi program monumental, khawatir program akan dihapus atas dasar komunikasi Alhamdulillah bisa ditangani.

Ada pengurangan yang 7, 10 dan 30 persen. Dinas yang orientasinya infrastruktur mengalami pengurangan cukup besar terutama efisiensi kaitan dengan program yang tadinya bukan strategis. Di infrastruktur banyak sekali kendala dan hambatan, ke depan akan dipersiapkan dinas yang memiliki anggaran besar agar segera menyelesaikan program,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Back to top button