CIKAMPEK, RAKA- Tahun ajaran baru 2024/2025 dimulai. Siswa baru dan lama sudah mulai masuk lagi ke sekolah, Senin (15/7). Berbagai perlengkapan siswa mesti disiapkan, mulai dari seragam, buku, tas, sepatu dan perlengkapan lainnya mesti disiapkan, termasuk biaya administrasi di sekolah seperti daftar ulang. Tak sedikit, orang tua yang mesti menguras tabungan untuk menyiapkan semua kebutuhan siswa di tahun ajaran baru.
Orang siswa Lela (32) mengatakan, saat ini anaknya duduk di kelas 3 SD. Memasuki tahun ajaran baru pengeluaran tahun lebih kecil dari pada awal anaknya masuk sekolah. “Kalau awal masuk sekolah semua segaram sekolah harus dibeli, tas, sepatu dan alat tulis tetapi untuk tahun ini tidak banyak yang harus dibeli, palingan cuma habis Rp250 ribu buat beli seragam merah putih dan alat tulis saja,” terangnya, Minggu (14/7).
Sementara itu, orang tua siswa lainnya Julaeha (29) mengatakan, saat ini anak baru mau masuk SD sehingga banyak perlengkapan sekolah yang harus beli seperti beberapa seragam sekolah, alat tulis, sepatu dan tas. “Untuk kebutuhan sekolah anak yang baru mau masuk hampir mau habis Rp 1 juta rupiah. Alhamdulillah uangnya ada, karena beberapa bulan sebelumnya sudah mulai menabung,” paparnya.
Meski membuat sulit orang tua, namun tahun ajaran baru ini berkah bagi para pedagang seragam. Toko seragam sekolah Putri Kitri Mekar yang bertempat di Pasar Terminal Cikampek ramai diserbu orang tua siswa-siswi untuk membeli seragam sekolah anaknya. Bahkan omzet perhari mencapai ratusan juta rupiah.
Pemilik toko seragam sekolah Putri Kitri Mekar H. Ahmad Syahal mengatakan, tahun ini jumlah pembeli seragam sekolah mengalami peningkatan jauh dari jumlah tahun sebelumnya. Menjelang tahun ajaran baru tahun kemarin perhari omzet paling tinggi mencapai sekitar Rp100 juta tetapi tahun ini mencapai Rp 152 juta. “Alhamdulillah tahun ini ramai sekali yang membeli seragam. Bu haji hitung perhari kemarin mencapai Rp 152 juta,” terangnya, Minggu (14/7).
Dia menjelaskan, seragam yang jual itu merupakan hasil jahitan anak buahnya. Saat ini dirinya mempekerjakan sebanyak 20 orang penjahit. Meskipun begitu dirinya masih kewalahan menyediakan stok seragam sehingga terkadang meminta bantuan partner bisnisnya. “Seragam di sini langsung jahit sendiri dan saya pun membeli kainnya langsung dan terdapat beberapa jenis kain seragam. Karena ini jahit sendirinya sehingga pembeli bisa request apabila kekecilan ataupun kebesaran,” tuturnya.
Menurutnya, karena membeli kain sendiri dan langsung menjahitnya sehingga harga seragam yang dijual pun jauh lebih murah. Untuk seragam Sekolah Dasar (SD) per setel harga mulai dari Rp100 ribu hingga Rp120 ribu dan untuk seragam Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai harga Rp130 ribu hingga Rp150 ribu. “Itu harga seragam yang kualitasnya standar, sedangkan untuk kualitas bagus sekali ada yang harganya per setel di kita mencapai Rp250 ribu sedangkan kalau di orang lain bisa mencapai Rp350 ribu,” tuturnya.
Selain warga Karawang yang membeli seragam ke tempatnya, kata Ahmad, ada juga warga luar Karawang seperti warga Kabupaten Subang dan Purwakarta yang datang ke tokonya untuk memberi seragam sekolah anak-anaknya. Istrinya pun telah bekerja sama dengan beberapa sekolah. “Bu haji sudah bekerja sama dengan sekitar 50 sekolah ada PAUD, TK, SD jadi pihak sekolah menyarankan orang tua siswa untuk membeli seragam ke sini dan di sini kualitasnya pun bagus. Kami pun menjual seragam ini melalui media sosial juga,” pungkasnya. (zal)