HEADLINE

Tengkolak Pusat Tahan Bencana

CILAMAYA WETAN, RAKA- Pusat Informasi Bahari (PIB) resmi beroperasi di pesisir pantai Tengkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan, Rabu (26/12). Dihadiri Dirjen Pengelolaan Ruang dan Laut (PRL) Brahmantyo Satya Purwadi dan Unsur Muspida Karawang, PIB dengan bangunan kayu tradisional yang berisi barang BMKT kuno, peta sejarah lalu lintas laut dan informasi segudang bahari dan wisata laut tersebut, juga diharapkan jadi pusat titik tanggap bencana bagi masyarakat pesisir Karawang.

Dirjen PRL Brahmantyo Satya Purwadi mengatakan, KKP berjanji akan mengembangkan pesisir Karawang. Tengkolak,sebutnya, adalah lokasi dibanggakan, karena selain terdapat hutan mangrove dengan burung kuntulnya terbanyak dan asli, kemudian juga lautnya ada BMKT dan koral bagus, terlebih juga menjadi komoditas perikanan dan garam. Bantuan PIB ini bisa menjadi langkah awal kembangkan usaha dan membantu memberikan modul, bukan pada wisata bahari, saja tapi juga jadi pusat tahan bencana. “Kita sudah konsisten jadikan Tengkolak ini jadi PIB, semoga bisa jadi modul bahari dan jadi pusat tahan bencana kedepan,” katanya.

Brahmantyo menambahkan, warga pesisir, diingatkannya agar tahan bencana seperti banyak bencana yang menimpa Lampung dan Banten baru-baru ini. Jadi, sebutnya, harus ada titik tanggap dan tahan bencana di pesisir Karawang ini yang diharapkan bisa didukung pemkab. Ia sarankan, PIB yang baru diresmikan ini, juga bisa memberikan pemahaman, minimal 6 bulan sekali bagi warga pesisir untuk terhindar dari bencana. Karena, wilayah ini dikelilingi laut dan pulau, kemungkinan bencana akibat darat dan laut bisa terjadi sewaktu-waktu. Untuk itu, PIB ini harus jadi tempat berkumpul, agar ada latihan tanggap bencana. Tinggal nanti, nelayan di sini harus bisa sambungkan koneksinya ke BNPB dan KKP agar bisa optimal menerima informasi. Bayangkan sambungnya, kemarin tsunami di Anyer dan Lampung sudah menenggelamkan 300 kapal, maka ini semua harus selalu disikapi oleh para nelayan, semoga saja di PIB ini jadi titik awal, warga pesisir Karawang faham dan tanggap bencana. “Bencana itu jangan dilawan, tapi disikapi dengan melampaui bencana agar selamat,” pesannya.

Asda II Karawang Akhmad Hidayat mengatakan, disepanjang 80 mil lebih laut Karawang ini banyak menyimpan kekayaan yang sangat potensial, tambaknya banyak garam, tanah timbulnya jadi hutan mangrove, lautnya kaya dengan hasil perikanan, hingga terakhir kapal-kapal kuno yang tenggelam peninggalan sejarah, ditemukan di dasar laut Tangkolak ini. Tidak salah, sebutnya, KKP menunjuk Karawang jadi PIB, semoga ini bisa bermanfaat bagi nelayan dan masyarakat pesisir, baik untuk pariwisata, sejarah dan alamnya. “Semoga PIB ini membawa manfaat, menambah pengetahuan dan wawasan terkait bahari di pesisir pantai Karawang ini,” pungkasnya. (rud)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button