Tarif Tol Bebani Sopir Bus
-Ada Kenaikan Hingga Rp1.500
PURWAKARTA, RAKA – Tarif tol di Ruas Jalan Tol Cikampek-Purwakarta- Padalarang (Cipularang) alami kenaikan dan telah resmi diberlakukan oleh Jasa Marga pada Senin (5/6) lalu. Kenaikan kisaran Rp 500- 1.500 pada kendaraan Golongan I itu dikeluhkan oleh sejumlah supir bus.
Seperti yang diketahui, sejumlah angkutan umum bus pada setiap harinya banyak yang menggunakan jalur Tol Cipularang, sebagian supir bus menyebutkan bahwa keberatan, karena tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas jalan dan fasilitasnya. Bahkan, lesunya angkutan umum bus diperparah dengan sepinya penumpang.
“Kenaikan tol di Cipularang seharusnya tidak naik, jalan rusak sering macet, sewa (penumpang) sepi masa naik, kecuali ada penggantian dari kantor,” ujar Rahmat sopir Bus PO Primajasa jurusan Bekasi-Bandung ditemui di Gerbang Tol Jatiluhur, Rabu (7/6).
Rahmat meminta agar pengelola tol bisa mengimbangi kenaikan tarif ini dengan peningkatan jalan hingga fasilitas. Namun, ketika ditanya tarif ongkos penumpang, Rahmat menyebutkan jika itu urusan kantor, ia hanya menjalankan tugas sebagai sopir. “Kalo masalah kenaikan ongkos itu kantor yang menentukan, kami mah kerja aja. Ya pengennya di perbaiki,” ujarnya
Hal senada di ucapkan Cucup, selaku supir bus angkutan umum PO Warga Baru jurusan Purwakarta-Kampung Rambutan, ia menegaskan bahwa ia keberatan dengan naiknya tarif tol. “Kami beban berat pak naik terus, per gerbang naik kan beban kita, gak besar ada sekitar 1.500 lah tapi berpengaruh ke pengeluaran dari kantor kan enggak di ganti Warga Baru mah,” kata Cucup.
Cucup juga mengatakan, sejauh ini belum ada rencana kenaikan tarif penumpang meski tarif tol naik. Ia menyebutkan penumpang bus Warga Baru itu relatif langganannya. “Enggak naik ongkos kasian, penumpang warga baru kan langganan, ongkos ke Kampung Rambutan Rp 45 ribu,” kata Cucup.
Para sopir bus angkutan umum berharap agar pengelola tol tidak terus menaikkan tarif karena khawatir akan berdampak pada naiknya tarif penumpang. “Kalo bisa jangan di naikin lagi kasian nanti bisa-bisa ongkos dinaikin lagi,” ujarnya. (gan)