Tegalwaru Porak-poranda, Diterjang Banjir Bandang dan Longsor
KARAWANG, RAKA – Hujan deras di wilayah Kecamatan Tegalwaru, Selasa (19/11) membuat sejumlah desa di wilayah pariwisata ini porak-poranda diterjang banjir bandang da tanah longsor.
“Kejadian pukul 16.30 saya sedang berada di lokasi di Dusun Sirnaruju.
Tidak ada tempat wisata yang mengalami kerusakan,” kata salah seorang relawan Adi Setiawan, Selasa (19/11) malam.
Adi melanjutkan, air masuk ke dalam retail yang di sekitar wilayah Batu Gajah (Desa Cintalaksana), perumahan TNI terendam air.
“Titik dari Desa Cintalaksana, Desa Mekarbuana di Dusun Sirnaruju, semua warung roboh dan hanyut,” ujar Adi.
Kondisi di lokasi saat ini, lanjutnya, air telah surut namun untuk badan jalan yang berada di dekat tempat wisata Kampung Turis masih tertimbun longsor. Warga pun masih gotong royong untuk membersihkan tanah.
“Kalau untuk air kondusif sudah surut, badan jalan yang di dekat kampung turis masih tertimbun longsor.
Lurah sudah koordinasi untuk penurunan alat berat dari PUPR dan dengan dinas sosial, untuk masalah data belum akurat karena RT RW masih berada di lokasi,” paparnya.
Saat ini, kendaraan yang dapat lewat hanya sepeda motor, dan banyak warga yang menggotong motornya.
Tidak ada korban jiwa, satu warung yang tertimbun longsor tapi pemilik warung selamat,” tambah Adi.
Adi menambahkan, listrik di daerah terdampak masih menyala dan tidak ada pemadaman. Akibat longsor ini, pelaku UMKM diperkirakan mengalami kerugian terbesar.
Baca Juga : 30 Desa, 17 Kecamatan di Karawang Langganan Banjir
“Listrik masih menyala sampai sekarang. Warga membutuhkan bantuan agar dapat memulai usaha kembali, karena pelaku UMKM mengalami kerugian terbesar,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Mahpudin mengungkapkan untuk tim BPBD Karawang mengalami kesulitan untuk mengakses jalan menuju lokasi.
Meski begitu, ia telah menginstruksikan anggotanya untuk terus melakukan asesmen.
“Saya saat ini tidak berada di lokasi secara langsung tapi terus melakukan monitoring melalui anggota. Jalan menuju lokasi masih sulit dilalui dan tim masih melakukan assement hingga sekarang,” tutupnya. (nad)