Tiap Hari Karawang Hasilkan 920 Ton Sampah
RENGASDENGKLOK, RAKA- Persoalan sampah di Karawang sudah masuk dalam taraf memprihatinkan. Setiap hari, masyarakat Karawang menghasilan 920 ton. Dari jumlah tersebut, 400 ton dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Jalupang, sementara 520 ton sisanya berserakan di setiap penjuru got, pasar tradisional, dan tempat lainnya.
“Teorinya, setiap orang menghasilkan sampah 0,4 kilogram per hari, dan sekitar 20 ton sampah setiap harinya,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan (DLHK), Wawan Setiawan mengatak, saat melaksanakan sosilisasi pembangunan Pusat Daur Ulang (PDU) sampah di depo sampah Rengasdengklok Selatan, Kamis (8/11) kemarin.
Dari 920 ton sampah yang ada di Kabupaten Karawang, lanjut Wawan, sekitar 400 ton sampah yang terbuang ke Jalupang. Maka dari itu, dirinya mengajak masyarakat agar kedepan turut mendukung atas pembangunan membangun PDU, fungsinya sampah yang ada dapat diolah di Rengasdengklok. “Cita-cita saya, sampah bisa di daur ulang menjadi sampah ekonomis, karena sampah semuanya 920 ton yang ada di Karawang saat ini. Yang terbuang ke Jalupang hanya 400 ton,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan, PDU difungsikan bukan mengenai pengelolaan sampah pasar, namun khusus sampah rumah tangga. Dan kedepannya, jika PDU dibangun, dampak penumpukan sampah tidak lagi jadi beban, tapi jadi nilai tambah. “Diolah untuk jadi listrik, atau jadi pelet pengganti batubara. Dan kedepannya, sampah justru akan dicari,” katanya.
Jika pembangunan PDU terealisasi, tambah Wawan, setidaknya sampah liar dapat diminimalisir. “Karena kalau menghilangkan sampah dinilai tidak mungkin, tapi mungkin bisa untuk diminimalisir. Dan sebenarnya saya juga gak mau, cuma sudah jadi tugas saya,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Sekcam Rengasdengklok Sri Redjeki mengatakan, dari 9 desa yang ada di Kecamatan Rengasdengklok yang mempunyai bank sampah cuma di Desa Amansari. Dalam hal ini, keinginan pemerintah dan kerisaun masyarakat harus seimbang. “Pembangunan PDU tetap berjalan,” pungkasnya. (rok)