Warga Wancimekar Tolak Rencana Perluasan TPAS Jalupang, Selama Ini Dinilai Sebagai Sumber Polusi
KOTABARU, RAKA- Rencana Pemerintah Kabupaten Karawang melakukan perluasan Tempat Pembuangan Akhir Sampah ( TPAS) Jalupang Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru mendapat menolakan warga sekitar.
Keberadaan TPAS Jalupang yang sudah bertahun-tahun ini dinilai hanya memberikan polusi sebabkan penyakit bagi masyarakat.
Warga Wancimekar Sodikin (35) mengatakan, dirinya menolak perluasan TPAS Jalupang karena sangat berbahaya bagi kesehatan warga sekitar, sebab lokasinya berada dekat pemukiman warga apabila udaranya dihirup tentunya sangatlah berbahaya. Selain itu, TPAS Jalupang berada disekitaran pesawahan yang berdampak terhadap padi yang dihasilkan buruk bahkan gagal panen. “Saya sebagai warga di sini dengan tegas menolak rencana pelebaran TPA jalupang. Karena itu sangat merugikan kami,” katanya, kepada Radar Karawang, pada Minggu (7/12).
Menurutnya, seharusnya pemerintah desa setempat memikirkan kepentingan kesehatan masyarakatnya dalam pelebaran yang akan dilakukan. Maka dengan ini dengan ini dirinya meminta Pemdes Wancimekar untuk menolak pelebaran yang direncanakan Pemda Karawang.
“Kita mengharapkan Pemdes Wancimekar bisa mengambil sikap tegas dengan menolak rencana pelebaran Jalupang yang dilakukan Pemda Karawang demi kesehatan masyarakat. Kalau tidak menolak namanya merugikan rakyat. Sama saja dia mematikan kami secara perlahan,” terangnya.
Diketahui beberapa waktu yang lalu TPAS Jalupang mengalami kebakaran sehingga dampak keberadaan TPAS Jalupang ini bener-benar dirasakan oleh masyarakat, tidak sedikit masyarakat merasa sesak karena asap yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut. “Di sini pernah terjadi kebakaran bahkan belum lama kejadiannya itu. Kalau TPA nya dilebarkan, cukup bahaya banget. Kemarin saja kebakaran besar bahkan berhari-hari, Pemda Karawang tidak ada kepeduliannya terhadap warga sekitar malah mengadakan konser perpisahan bupati yang ngundurkan diri maju sebagai caleg,” tegasnya.
Sementara itu Warga Wancimekar yang juga Sekjen Badan Eksekutif Mahasiswa STIE Budi Pertiwi Aad Alivia mengatakan, perluasan TPAS Jalupang hanya akan membuat polusi semakin tinggi sehingga rencana perluasan seharusnya ditolak. “Kalau pelebaran TPA Jalupang, ini efeknya akan berantai. Kami harap Pemda Karawang bisa mempertimbangkan hal itu,” ujarnya.
Katanya, jika tetap akan dilakukan perluasan dirinya bersama masyarakat akan geruduk Pemdes Wancimekar untuk menyatakan sikap untuk tetap menolak adanya perluasan TPAS Jalupang tersebut. “Karena ini bagian dari aspirasi masyarakat maka dengan itu kepala desa harus tegas menolak pelebaran TPA Jalupang tersebut,” ucapnya.
Selain itu, warga Desa Wancimekar yang juga pengurus BEM Universitas Singaperbangsa Karawang Tri Prasetio mengatakan, adanya rencana pelebaran TPA Jalupang bukanlah suatu solusi yang cemerlang. Karena hal ini akan menimbulkan polemik baru dengan jumlah sampah tak akan berkurang melainkan akan terus bertambah. Maka dari itu alangkah baiknya gunakan anggaran tersebut untuk membeli mesin pengelola sampah agar masyarakat tidak jadi korban dan merasakan dampak buruknya saja. “Saya rasa hari ini pelebaran TPA Jalupang bukanlah solusi, malah menambah polemik baru dengan jumlah sampah yang tak akan berkurang bahkan terus bertambah. Jadi jangan buang-buang anggaran buat pelebaran, lebih baik gunakan buat mesin pengelola sampah, jangan sampai masyarakat jadi korban saja, dan merasakan dampak buruknya saja, ” tutupnya. (zal)