HEADLINE

Waspada Gorengan Berminyak

KARAWANG, RAKA – Saat berbuka puasa dan sahur, individu disarankan untuk memilih menu sehat dan gizi seimbang. Sebab, seringkali saat buka puasa dan sahur, tradisi makan gorengan berminyak dan bersantan menjadi kebiasaan yang rutin. Jika dilakukan sebulan penuh selama puasa, bakal berdampak bagi kesehatan.
Ahli mengatakan mengonsumsi makanan berminyak dalam jumlah besar atau diet yang tidak seimbang saat berbuka puasa dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Yaitu sakit perut dan gangguan usus yang dapat memperburuk kondisi kesehatan.
Promkes UPTD Puskesmas Cikampek Wiwi mengatakan, gorengan merupakan makanan yang banyak ditemukan di warung. Dibalik itu, makanan yang digoreng tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, karena gorengan mengandung lemak trans karena metode deep fry yang meningkatkan produksi lemak. “Walaupun bahan dasarnya gorengan ini biasanya terigu, namun proses penggorengannya yang berbahaya,” akunya.
Ia membeberkan, konsumsi daging merah terlalu berlebih juga tidak direkomendasikan, pasalnya daging merah memproduksi lemak jenuh dan kolesterol lebih tinggi. Apabila terlalu banyak dikonsumsi, maka akan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung bahkan stroke. “Apalagi saat diolah akan menggunakan garam dan minyak yang tentunya menambah risiko,” bebernya.
Ahli Nutrisi Klinis dr. Taiyba Sultana merekomendasikan bahwa selama puasa sebaiknya harus mengkonsumsi makanan yang lambat dicerna termasuk makanan yang mengandung serat. Ia menambahkan berbuka puasa harus dapat mengendalikan diri dari banyak masalah yang berhubungan dengan perut. “Ramadan adalah masa refleksi spiritual dan siapa saja yang menderita penyakit kronis seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gagal jantung, penyakit paru-paru, dan radang sendi atau mereka yang minum obat, perlu lebih banyak perencanaan dan disiplin untuk menjalankan puasa”, katanya
Dia memperingatkan bahwa pola makan yang buruk di bulan Ramadan dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Apa saja dampaknya? Yaitu sakit perut, mulas, kembung, bersendawa, mual, tingkat energi rendah, dan penambahan berat badan yang tidak diinginkan. Penggunaan produk berminyak yang berlebihan saat buka puasa dan sahur dapat menyebabkan penambahan berat badan. Masyarakat diimbau untuk makan buah, sayur, produk berbahan dasar susu, terutama yoghurt. Selain itu banyak minum air putih dengan 2-3 liter per hari untuk mencegah diri dari gas lambung, refluks asam, dan masalah lambung lainnya. (mal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button