HEADLINE

Zimbel, Minuman ‘Setan’ Renggut 9 Nyawa

KARAWANG, RAKA – Beberapa hari lalu daerah Lamaran, Kelurahan Palumbonsari, Karawang Timur, digemparkan oleh sejumlah pemuda tewas usai pesta miras oplosan. Tak tanggung-tanggung, minuman ‘setan’ tersebut merenggut sembilan nyawa.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, minuman oplosan yang dikenal dengan sebut zimbel itu, diracik dengan beragam bahan seperti alkohol dengan kadar antara 70 persen hingga 90 persen, air galon, pewarna pakaian, citrun, pewangi, kemudian ditambah gula. Setelah diracik, zimbel dikemas dalam botol 400 milimeter hingga 600 militer. Efeknya, parah. Si peminum merasakan mual, sakit perut, muntah hingga berak darah. Ujungnya, tewas.
Kepolisian pun tidak tinggal diam. Para peracik langsung diburu. Alhasil, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka berinisial Y (25) dan D (27) sebagai penjual miras, dan R (30) sebagai peraciknya. Kepada para tersangka, polisi menerapkan Pasal 204 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun, dan 20 tahun atau seumur hidup penjara. Bahkan ada pasal lain yakni Pasal 62 ayat 1 atau ayat 3 jo pasal 8 no 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen ancaman hukuman 5 tahun penjara.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono menuturkan, miras oplosan itu dijual oleh Y dan D. Pemasaran akan dilakukan dari mulut ke mulut. Miras oplosan itu dijual dengan harga Rp25 ribu. Uang hasil penjualan langsung diberikan kepada pemodal yang berada di luar Jawa melalui transfer. Dari keterangan para korban selamat yang meminum zimbeul, mereka merasakan perut seperti diperas, lalu pusing, dan mual.
Kasat Narkoba Polres Karawang AKP Edi Nurdin mengatakan, korban tewas akibat miras oplosan bertambah satu orang, yaitu S, warga Telukjambe. Hanya saja polisi belum mengetahui di mana korban membeli miras oplosan itu. Data kemarin yang kami rilis sebanyak 8 orang tewas, sekarang bertambah satu menjadi 9 orang tewas akibat miras oplosan. Namun, korban terakhir ini tidak ada yang tahu di mana membelinya,” kata Edi Nurdin, Sabtu (25/6).
Kepala UPTD Puskesmas Cikampek dr Iin Indriati mengatakan, minuman beralkohol merupakan minuman yang dapat membuat seseorang pusing tujuh keliling. “Bahkan ini sudah diminum oleh anak sekolah, tentunya ini sangat bahaya untuk generasi anak bangsa,” ucapnya kepada Radar Karawang.
Ia menambahkan, minuman memabukan itu ternyata sangat tidak baik untuk kesehatan, salah satunya pada lever. Pasalnya hal itu dapat membuat lever bekerja dengan keras, sehingga dapat terjadi pembengkakan karena terlalu banyak mengandung air keras. “Kalau kita teliti dan amati kebanyakan yang mengindap penyakit lever ini karena terlalu banyak mengkonsumsi alkohol,” tambahnya.
Ia mengaku, minuman alkohol juga mampu merusak psikologi seseorang karena menurunnya kinerja atau fungsi otak dan panca indera seseorang. “Bahkan alkohol juga dapat mengganggu kesehatan kantong baju, soalnya orang akan terus membeli, sedangkan harganya relatif mahal. Dari segi mental juga akan terkena selain dampak kerusakan organ tubuh,” akunya.
Pihaknya berpesan kepada orang tua untuk tetap menjaga dan mengawasi aktivitas anaknya, sehingga sang anak tidak terjebak pada ketergantungan alkohol yang bisa merusak masa depannya. “Ayo kita perhatikan anak-anak kita, berikan pemahaman sehingha anak bisa menjadikan minuman alkohol ini sebagai musuh bagi dirinya,” pungkasnya. (psn/mal/pjs)

Related Articles

Back to top button