KARAWANG

Heboh Bakso Tikus, Ternyata Hasil Laboratorium Negatif

Penyampaian hasil pengujian bakso.

KARAWANG, RAKA – Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan adanya dugaan bakso berbahan daging tikus. Polres Karawang bersama Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan melakukan pengujian. Setelah diambil sampel, bakso tersebut tidak mengandung tikus.

“Kami polres Karawang melakukan langkah-langkah cepat dengan mencari tahu wanita yang mengupload video bakso tikus di Kabupaten Karawang. Kami juga melakukan penyelidikan di lokasi yang di duga menjual bakso daging tikus. Sampel ini kami kirim ke lab untuk di uji,”ujar AKBP Aldi Subartono, kapolres Kabupaten Karawang, Jumat (13/5).

Menurut hasil uji laboraturium dari Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Prodak asal hewan tidak ditemukan bakso dari kandungan ekor tikus. Pemeriksaan laboraturium dilakukan selama dua hari. Hal ini bertujuan agar masyarakat tidak menjadi resah kembali saat mengkonsumsi bakso di Kabupaten Karawang. “Agar masyarakat merasa tenang dan menentramkan hati publik terkait kehebohan bakso daging tikus. Kami bersama Kementrian Pertanian bersama Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Prodak asal hewan menguji identifikasi spesies tikus. Setelah diuji selama dua hari ternyata negatif. Itu bukan ekor tikus tapi urat daging sapi yang tidak halus,” ungkap Siti Komalaningsih, Sub Koordinator Subsuransi Kesehatan Hewan.

Bambang Hariyanto, ketua Paguyuban Mie dan Bakso Indonesia mengungkapkan bahwa adanya isu bakso daging tikus menyebabkan penurunan hasil penjualan pedagang bakso. Penurunan penjualan sebanyak tiga puluh hingga empat puluh persen. Pihak paguyuban tidak akan melakukan pengambilan langkah hukum terkait pencemaran nama baik. “Pengaruh pasti dan menurunkan omset pedagang bakso di Karawang sebanyak tiga puluh sampai empat puluh persen. Kita tidak akan menindaklanjuti proses hukumnya. Kita lebih fokus memulihkan ekonomi di Kabupaten Karawang,” paparnya.

Yayuk Sri Rahayu, Kepala bidang P2P Dinas Kesehatan memaparkan bahwa pedagang bakso Mas Adji telag tergabung dalam anggota paguyuban mie bakso. Pemilik usaha pun telah memiliki sertifikat layak ijin. Selain itu pihak dinas kesehatan melakukan pembinaan secara rutin. “Kami dari Dinas Kesehatan perlu kami laporkan bahwa bakso memiliki kandungan gizi cukup baik. Bakso mas adji tergabung dalam keanggotaan paguyuban mie bakso. Dimana bakso tersebut memiliki sertifikat layak ijin. Kami dinas kesehatan rutin melakukan pengawasan dan pembinaan,” pungkasnya. (nad)

Related Articles

Back to top button