Uncategorized

Hidup Melarat, Terjerat Bank Emok

MISKIN: Titin (61) warga Kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok tidak pernah mendapatkan bantuan apapun.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Persoalan kemiskinan masih sulit diberantas di Karawang. Misalnya Titin (61) warga Dusun Kobak Karim, Desa Kalangsuria, Kecamatan Rengasdengklok. Sejak tahun 2015 atap rumah Titin roboh karena termakan usia. Namun sampai saat ini puing bambu sisa reruntuhan masih berserakan di rumahnya, padahal waktu empat tahun sudah banyak anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu). Akhirnya Titin meminjam uang dari bank emok untuk merenovasi sebagian rumahnya, agar bisa tidur lebih nyaman. “Sekitar tiga bulan kebelakang ada dari aparat desa yang datang ke sini foto-foto rumah, katanya bulan sembilan ini mau ada bedah rumah,” jelasnya kepada Radar Karawang.

Sampai hari ini kabar dari salah satu aparat desa tersebut, kata Titin, tidak ada tindak kelanjutannya. Padahal sudah memasuki bulan Oktober. Untuk keberlangsungan hidup, Titin bekerja sebagai tukang jahit, jualan lotek, jasa urut tulang, bahkan mengumpulkan barang bekas. Dari semua hasil kerja kerasnya per satu bulan, Titin hanya menghasilkan uang sebanyak Rp1 juta. “Uang segitu belum buat bayar utang, istilahnya gali lubang tutup lubang,” katanya.

Titin mengatakan, selama 26 tahun tinggal di Desa Kalangsuria, dirinya belum pernah mendapatkan bantuan berupa beras sembako dari pemerintah. “Demi Allah, selama saya di sini belum mendapatkan bantuan apa-apa,” katanya.

Akibat luputnya perhatian dari pemerintah, Titin sudah delapan kali meminjam uang di bank emok untuk keperluan hidup, pihaknya mengaku saat ini masih sisa empat bank emok yang perlu dilunasi. “Alhamdulillah, yang empat sudah beres, cuma ini sudah mengajukan mau ngambil bank emok buat nutupin bank keliling itu, tapi belum dapet,” katanya.

Untuk mandi, Titin masih menggunakan kamar mandi milik tetangganya. Adapun buang air besar, dia masih di irigasi. Maman Sumantri, sekretaris Desa Kalangsuria mengatakan, untuk tahun 2019 ada empat rumah yang mendapatkan program rutilahu, dan semuanya sudah terelisasi. Adapun persoalan yang mendapatkan beras sembako semua datanya ada di e-Warung. Maman membenarkan bahwa pihak Desa Kalangsuria sudah mendatangi rumah Titin (61) untuk dimintai KK, KTP, surat tanah, sekaligus mengambil foto rumahnya yang sudah tidak layak huni. Namun Titin tidak tergolong yang mendapatkan program rutilahu 2019. “Kalau tidak salah nanti akan mendapatkan bantuan dari provinsi, namun waktunya belum pasti,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button