PURWAKARTA

Hindari Risiko Pernikahan Dini

PENJELASAN : DPPKB Kabupaten Purwakarta melakukan pembinaan terhadap GenRe, sebelum Purwakarta masuk Kategori Zona Merah.

PURWAKARTA, RAKA – Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia memang telah membuat banyak perubahan. Bidang Pendidikan juga terdampak dari virus corona tersebut. Kegiatan belajar mengajar yang tak efektif selama pandemi dijadikan alasan oleh sebagian anak di beberapa wilayah, melakukan pernikahan dini.

Untuk mencegah terjadinya pernikahan dini wilayah Kabupaten Purwakarta, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, melakukan berbagai upaya seperti halnya memaksimalkan peran Generasi Berencana (GenRe).

Kepala Bidang Ketahanan Keluarga, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Purwakarta, Yani Swakotama mengatakan, pencegahan pernikahan dini akan membantu penurunan risiko infeksi pada saat melahirkan bahkan ‘ancaman’ kematian pada saat ibu melahirkan serta bayi cacat lahir. “Genre merupakan suatu program pembinaan remaja yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam rangka mewujudkan remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari resiko Triad KRR (seks pra nikah, pernikahan usia dini dan napza) dan merencanakan masa depannya dan mampu melalui 5 transisi kehidupan remaja,” ujar Yani, Minggu (22/11).

Dirinya menjelaskan, melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan kepada remaja itu sendiri melalui pengembangan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) remaja/mahasiswa dan pendekatan kepada orang tua melalui pengembangan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR).

Yani menambahkan, Remaja itu memerlukan edukasi yang lebih tentang kesehatan reproduksi dan mempersiapkan masa depan yang baik. “Permasalahannya adalah remaja sering kali membangkang terhadap peringatan orang tua yang dianggapnya kolot, ketinggalan zaman atau beda masa, beda usia, beda pemikiran,” ujar Yani.

Maka dengan peran Duta GenRe, lanjut dia, sosialisasi program GenRe di lingkungan institusi pendidikan dan masyarakat dirasa lebih efektif karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari, oleh dan untuk remaja. “Dilingkungan masyarakat secara umum icon Duta GenRe memberi nilai lebih dalam melaksanakan sosialisasi program dan secara khusus duta ini juga membantu dalam sosialisasi program dan keluarga berencana,” ujarnya.

Yani menyebut, GenRe bertujuan untuk para generasi muda yang sering disebut remaja. GenRe juga dalam berbagai kampanye menekankan bahwa merencanakan pendidikan, keluarga dan kesehatan akan bermanfaat bagi mereka ketimbang harus menikah dalam usia muda. “Melalui GenRe ini kami ingin menjadikan sebagai sebuah gaya hidup, bukan kewajiban untuk menekan angka kelahiran. Artinya dengan adanya Duta GenRe ini generasi muda lebih semangat dan lebih gencar dalam memberikan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (gan)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button