PERIKSA KESEHATAN : Warga terdampak banjir di Perumahan BMI I, Desa Dawuan Tengah, Kecamatan Cikampek saat memeriksakan kesehatannya di posko kesehatan banjir.
KARAWANG RAKA – Kesehatan menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam penanggulangan saat dan pasca bencana. Banjir yang melanda Karawang beberapa hari ini misalnya, kebanyakan korban terdampak mengeluhkan gatal-gatal namun tak sedikit pula yang mengeluhkan hipertensi. “Pasien hari ini sudah 130 orang, beberapa diantaranya mengalami hipertensi,” terang Nurida Rukmina, tim medis Puskesmas Cikampek yang menjadi koordinator posko pelayanan kesehatan di lokasi banjir BMI 1, Desa Dauwan Tengah, Kecamatan Cikampek, Rabu (26/2).
Nurida menyampaikan, pasien yang mengalami hipertensi tersbeut memang sebelumnya mempunyai riwayat hipertensi. Meski demikian ada juga warga yang kaget dengan hipertensi yang dialaminya pasca banjir, padahal sebelumnya tidak mempunyai riwayat penyakit tersebut. “Kemarin ada yang seperti itu, lebih dari 10 orang malah,” ujarnya.
Diduga hipertensi tanpa riwayat yang dialami oleh para warga terdampak banjir ini sebab stres karena musibah yang menerpanya. Faktor lainnya adalah mereka kelelahan, terutama mereka yang mesti menerjang banjir untuk mengungsi dan membersihkan rumah setelah air surut. Kurangnya istirahat juga menjadi faktor yang memicu hipertensi tanpa riwayat ini. “Mereka kan stres, capek, kurang tidur, jadi macam-macam (penyebabnya), dari yang sudah punya riwayat pun bisa,” paparnya.
Di lain tempat, keluhan kesehatan warga terdampak banjir di Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat didominasi oleh gatal-gatal. Selain itu banyak pula warga yang mengeluhkan ISPA seperti batuk, pilek, dan demam. Adapun kasus hipertensi Rabu kemarin hanya tercatat 8 orang dari total 137 pasien yang berkunjung ke posko pelayanan kesehatan Karangligar, itupun menyampaikan semuanya memang memiliki riwayat hipertensi. “Kalau disini insya Allah warganya tabah menghadapi banjir,” ucap Kepala Puskesmas Nur Khoiriyah saat ditemui di posko tersebut. (cr5)
