HMI: Enam Mahasiswa Gelap Dapat Beasiswa

KARAWANG, RAKA – Program Beasiswa Karawang Cerdas tahun 2019 mendapat sorotan dari Himpunan Mahasiswa Islam (HmI) Cabang Karawang.
Ketua Umum HMI Cabang Karawang Fajar Andriyansah mengatakan, Beasiswa Karawang Cerdas merupakan program daerah untuk memfasilitasi masyarakat Karawang, khususnya yang tidak mampu dan berprestasi agar tetap bisa melanjutkan pendidikan. Pengawasan terhadap pelaksanaan dari program tersebut tentu menjadi hal yang perlu diperhatikan. “Dari awal yang perlu diperhatikan itu pengawasan terhadap pelaksanaannya. Jangan sampai ada permainan,” kata Fajar kepada Radar Karawang, Minggu (8/12).
Fajar menuturkan, pengumuman Beasiswa Karawang Cerdas tahun 2019 sudah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Karawang dengan jumlah total penerima sebanyak 416 Mahasiswa. Ia menilai ada kejanggalan mengenai penerima beasiswa tersebut.
Sebab, ada enam nama mahasiswa yang tidak mendaftarkan diri melalui mekanisme yang telah diatur pada juknis, tetapi nama-nama itu ditetapkan sebagai penerima dari Beasiswa Karawang Cerdas. “Ini tentu tidak adil dan menjadi tanda tanya juga. Kok bisa yang tidak daftar jadi penerima? Apakah Disdik main mata?,” ucapnya.
Dengan demikian, kata dia, HMI menilai ada permainan dari dinas terkait dalam pelaksanaan seleksi penerima Beasiswa Karawang Cerdas tahun 2019. “Kami punya cukup bukti untuk membeberkan bahwa seleksi penerima Beasiswa Karawang Cerdas tidak beres,” ungkapnya.
Masih dikatakan Fajar, pihaknya meminta Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang untuk segera memanggil dinas pendidikan terkait adanya dugaan permainan, pada proses seleksi penerima Beasiswa Karawang Cerdas tahun 2019. “Kalau dari HMI dimintai bukti. Kami siap membuktikan bahwa memang ada main mata dalam seleksi penerima beasiswa tersebut,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karawang Dadan Sugardan tidak membenarkan adanya tudingan permainan pada proses seleksi penerima Beasiswa Karawang Cerdas tahun 2019. Ia juga mengatakan, tim seleksi pada Beasiswa Karawang Cerdas bukan hanya Disdikpora, tetapi juga Dinas Sosial, Bappeda, dan bagian hukum. “Bagi saya untuk apa harus bermain. Apa untungnya bagi saya. Bisa tanya ke tim seleksinya,” tulis Dadan melalui pesan WhatsAppnya. (nce)