Uncategorized

Hoaks, Warga Karawang Terdampar di Maluku

TEPIS HOAKS: Apang (51), orangtua Supriatna Saputra. Pemuda yang dihebohkan terdampar di Maluku.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Kabar anak-anak muda Rengasdengklok yang terdampar di maluku kelaparan, tidak sepenuhnya benar. Sebagai mana yang beredar di media sosial belakangan ini.

Namun begitu, sejumlah orangtua mereka berhasil ditemui. Bahkan menyanggah kebenaran berita tersebut. Memang ada lima pemuda tersebut sebelumnya berangkat untuk bekerja di kapal. Namun tidak terdampar sebagai mana beredar luas di jagat maya. Mereka merupakan warga Desa Karyasasari, Kecamatan Rengasdengklok.

Sekertaris Desa Karyasasari Maman membenarkan bahwa ada warganya yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di Maluku, namun kondisi warganya itu tidak sesuai apa yang beredar di sosial media (facebook).

Info yang beredar di medsos menyebutkan, warganya kelaparan dan putus komunikasi. Padahal sampai saat ini mereka berkomunikasi dengan pihak keluarganya. Selalu memberikan kabar, bahkan sempat mengrimkan uang. “Dari warga Karyasasari sendiri ada lima orang, tadinya ada delapan orang, tapi yang tiga orang lagi tidak sampai berangkat ke sana,” jelas Maman kepada Radar Karawang, Kamis (12/12).

Lanjut Maman, adapun nama-nama warga Karyasasari yang sempat beredar dan ramai di media sosial yaitu Ijat Ruhiat (49), Supriatna Saputra (24), Nunu Nugraha (31), Nana Suarna (28), Yoga Pratama (20).
Apang (51), orangtua Supriatna Saputra mengatakan, anaknya berangkat sekitar enam bulan yang lalu dengan tujuan untuk bekerja sebagai ABK kapal pencari ikan di laut.

Katanya, sebelum diberangkatkan ke Maluku, anaknya sempat diberikan pelatihan sekitar satu bulan di Cirebon dan Tegal. “Saya tahunya anak saya mau kerja di kapal, namanya anak muda mau cari pengalaman, tapi di balik pengalaman itu mencari uang juga,” katanya.

Sebelumnya, Supriatna bekerja sebagai buruh serabutan di kampung dan terkadang ikut saudaranya bekerja di Jakarta. Tapi setelah mendapat kabar dari temannya untuk bekerja di luar pulau Jawa dengan upah yang menggiurkan, membuat anaknya ikut ajakan temannya. “Yang nyuruh (kerjanya) itu terlalu manis pembicaraannya, diiming-imingi sebelum berangkat mau dikasih lima juta, ternyata malah kayak gini,” katanya.

Kabar terakhir, menurut Apang, anaknya akan pulang dengan menggunakan kapal air Kamis kemarin. Bahkan dikawal oleh polisi setempat sampai pelabuhan di sana. Dia mengaku, setelah ramai di media sosial, pihak Kecamatan Rengasdengklok langsung mendatangi rumahnya untuk memintai keterangan. “Saya berharap anak saya pulang dalam keaadaan sehat walafiat,” katanya.

Tak jauh beda cerita, Arnali, orangtua Nana Suarna mengaku sudah mentransfer uang kepada anaknya sekitar dua minggu yang lalu, sebesar tiga juta untuk keperluan di sana dan membeli tiket kapal laut untuk pulang. “Masing-masing kita transfer tiga juta ke anak kita di sana, waktu itu saya yang transfernya ke Bank BRI Rp13 juta untuk empat orang. Kalau yang lainnya mungkin transfer sendiri,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button