LEMAHABANG, RAKA – “Bayarlah upah sebelum keringat si pekerja kering.” Begitulah perintah Rasulullah shallahu ‘alaihi wasallah. Karena jika lambat membayar upah, sudah pasti ada yang terzalimi, tersakiti.
Seperti yang dialami oleh Petugas perekaman KTP elektronik di Kecamatan Lemahabang. Dia mengeluhkan honornya yang tidak kunjung cair. Seharusnya, seminggu kemarin honor bulanannya tersebut sudah bisa diterima. Sementara proses kerjanya saat ini dinilai sangat melelahkan karena harus mengerjakan dua pekerjaan yang berbeda. “Salah satu staf urusan kartu keluarga sakit, saya pegang dua pekerjaan sekaligus. Perekaman KTP-el dan urusan KK. tapi honor telat,” ujar staf perekaman KTP-el Kecamatan Lemahabang, Ade di ruang kerjanya kepada Radar Karawang, Jumat (26/4) kemarin.
Menurutnya, honor bulanan memang tidak tepat waktu. Seperti halnya honor bulan Januari dibayarkan bulan Februari tanggal 20. Honor bulan Februari dibayar Maret, dan begitu seterusnya. Namun, hingga saat ini sudah hampir satu minggu, honor bulan Maret belum juga cair. “Emang biasa seperti itu, honor bulan Januari dibayar bulan Februari. Ini nih yang bulan Maret, udan mau akhir April masih belum juga dibayar,” ucapnya.
Adapun besaran honornya sendiri tidak dia sebutkan, hanya saja dia mengeluh keterlamabatan penerimaan honor yang sudah hampir satu minggu. Sementara pekerjaan perekaman KTP-el dinilai paling banyak didatangi masyarakat. “Sudah mah gratis, honor saja belum turun,” keluhnya.
Di sela pekerjaannya, dia mengimbau kepada masyarakat agar bisa melakukan perekaman KTP-el sebelum diperlukan untuk sesuatu hal yang dinilai penting. Karena, banyak seringkali masyarakat menyalahkan petugas perekaman KTP-el saat ajuannya lambat atau terkendala. “Makanya kalau mau buat KTP-el jauh-jauh hari sebelum diperlukan. Jangan sampai menyalahkan petugas kalau memang ada kendala dalam pembuatan. Karena kita di kecamatan hanya melakukan perekaman saja, sementara cetaknya di dinas,” pungkasnya. (rok)
