Uncategorized

Honorer Tua Galau

Gigit Jari Tes PPPK

CILAMAYA KULON, RAKA – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) akan dibuka formasinya oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN), termasuk juga di Karawang. Namun pelaksanaan seleksi yang masih membatasi usia, membuat cemas para guru honorer kategori dua (K2) di Karawang.

Abdul Haris, mantan aktivitas Forum Tenaga Honorer Nasional Indonesia (FTHNI) asal Kecamatan Cilamaya Kulon mengatakan, semua honorer K2 siap mengikuti tes yang akan dilakukan BKN. Hanya saja harapan para honorer sejak dulu sampai sekarang masih sama, yaitu jika lulus tes harus jadi CPNS, jika tidak lulus maka wajib PPPK.

Artinya, lanjut Abdul Haris, jangan sampai ikut tes namun CPNS gak lulus, jadi PPPK juga mental gara-gara usia di atas 35 tahun. “Honorer K2 semua siap ikuti tes, cuma kita ingin yang lulus jadi CPNS dan yang gak lulus itu ya jadi PPPK tanpa dibenturkan lagi soal batasan usia,” katanya.

Lebih lanjut, mengapa BKN sejauh ini tebang pilih, sebab khusus bidan PTT di atas 35 tahun tetap bisa jadi CPNS dengan alasan regulasi, sementara K2 yang puluhan tahun bekerja, harus selalu dibenturkan oleh usia. Sudah tidak diloloskan jadi CPNS, sekarang PPPK di depan mata juga harus gigit jari lagi dengan batasan usia. “Bidan PTT bisa, lah kita gak bisa jadi CPNS di usia 35 tahun ke atas,” ujarnya.

Ia berharap honorer K2 tidak dibatasi batasan usia maksimal, karena tanpa tenaga K2, SDM guru-guru tidak bisa sempurna. Jujur, sebut Haris, dia pesimis karena kepada ASN saja hanya naik gaji 5 persen kemarin-kemarin, apalagi mengurusi K2 yang jumlahnya juga cukup banyak. “Apa iya pemerintah bisa menyerap semuanya dengan pertimbangan yang bijak dan baik. Kalau bisa jangan ada batasan maksimal, lurus-lurus saja lah,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button