Anggaran Jalur Lingkar Barat Rp75 Miliar

DIBANGUN : Jembatan di Ciririp, Kecamatan Sukasari. Jembatan itu akan mempermudah warga Purwakarta yang ada di wilayah selatan dalam melakukan aktivitas.
PURWAKARTA, RAKA – Anggaran Jalur Lingkar Barat sebesar Rp75 miliar. Anggaran yang cukup besar itu akan dikucurkan untuk mwnywlwsaikan akses yang bisa mempermudah masyarakat wilayah Selatan Purwakarta melakukan aktivitas ke kota.
Plt Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, Hariman Budi Anggoro mengatakan, tahapan awal pembuatan Jalur Lingkar Barat telah selesai dilakukan. Pada 2020, kata Hariman, pekerjaan dimulai kembali agar masyarakat dapat merasakan akses jalan penghubung dari Jatiluhur ke Sukasari dan selanjutnya ke Maniis. “Pengerjaan Jalur Lingkar Barat baru selesai pembangunan Jembatan Ciririp di Sukasari. Jembatan 10,5 meter menghubungkan Desa Ciririp dan Parung Banteng,” ujarnya di Purwakarta, akhir pekan lalu.
Tak hanya Jembatan Ciririp, Dinas Bina Marga juga lanjut Hariman, bakal ada jembatan yang dibangun sebagai penghubung desa yang belum tersambung. “Jembatan Cikanyayan akan dibangun pada 2020. Jalur Lingkar Barat akan ada 14 kilometer jalan yang terhubung dari Jatiluhur ke Maniis,” ucapnya, seraya menargetkan 2021 bisa selesai seluruhnya.
Adapun anggaran pembuatan Jalur Lingkar Barat hingga selesai nanti, Hariman menyebutkan, memerlukan anggaran Rp75 miliar. Anggaran tersebut diharapkan bisa melalui APBD Purwakarta.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, pemerintah daerah sudah menyelesaikan jembatan yang menjadi akses baru dari Wanayasa ke Plered. Jembatan ini menjadi bagian dari Jalur Lingkar Timur yang juga dihubungkan untuk memudahkan akses warga masyarakat. “Pembukaan jalur yang baru dapat mengurangi kemacetan di pusat Purwakarta, seperti menuju Kecamatan Wanayasa, Pasawahan dan sekitarnya, warga dari Kecamatan Plered, Jatiluhur dan sekitarnya sebelumnya harus memutar melalui pusat kota atau jalur Kecamatan Darangdan dan Bojong,” katanya. “Jalur itu (Lingkar Timur) untuk hubungkan akses jalan nasional Parakanlima menuju jalan provinsi Simpang-Wanayasa sehingga jadi alternatif warga, misalkan dari Plered ke Wanayasa (dan arah sebaliknya), tidak perlu lewat Pasar Rebo,” ujarnya. (gan)