PABRIK BARU: Presiden Joko Widodo didampingi Erik Thohir dan Bupati Karawang saat peletakan batu pertama pabrik baterai mobil listrik.
KARAWANG, RAKA – Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan pabrik baterai mobil listrik di Karawang. Pabrik dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi. Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd, memulai pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia. Ini untuk menjadi yang terdepan di pasar global kendaraan listrik berbasis baterai.
Kegiatan peletakan batu pertama ini juga diselenggarakan secara virtual. Selain Presiden Jokowi, turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
Jokowi mengatakan, Indonesia memberikan dukungan berupa kemudahan izin dan kepastian hukum untuk pengembangan industri hilirisasi. Langkah ini sekaligus menjadi upaya Indonesia keluar dari jebakan negara pengekspor bahan baku.
“Indonesia berkomitmen memberikan dukungan pengembangan eksositem industri baterai dan kendaraan listrik. Kami menggulirkan reformasi struktural dengan memberikan kepastian hukum dan memberikan kemudahan perizinan. Pemerintah terbuka atas berbagai inisiatif kerja sama dengan negara sahabat,” ujar Jokowi yang juga diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/9).
Selain itu, seremoni ini juga dihadiri oleh Hong Woo-pyeong, CEO Battery Cell joint venture dan Youngtack Lee, Head of Asia-Pacific headquarters Hyundai Motor Company. Pada saat yang bersamaan, Euisun Chung, Chairman Hyundai Motor Group, Sung Hwan Cho, President & CEO Hyundai Mobis dan Jong-hyun Kim, President & CEO LG Energy Solution, juga menghadiri seremonial ini secara virtual dari Korea. “Hyundai Motor Group terus fokus mengembangkan kemampuannya agar dapat menjadi pemimpin global di pasar kendaraan listrik, yang mana menjadi kunci daya saing di masa depan. Keberadaan pabrik ini adalah bagian dari upaya tersebut,” ungkap Euisun Chung, Chairman Hyundai Motor Group.
“Hari ini menandakan langkah besar dalam memulai era baru industri baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia, seiring dengan pembangunan pabrik manufaktur sel baterai pertama di Indonesia,” ujar Jong-hyun Kim, President & CEO LG Energy Solution.
“LG Energy Solution akan melakukan yang terbaik untuk mengembangkan fasilitas manufaktur sel baterai bersama ini agar menjadi basis utama dalam memenangkan pasar kendaraan listrik global,” Jong-hyun menambahkan.
Pada Juli lalu, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan pemerintah Indonesia dalam mendirikan joint venture (JV) yang membangun pabrik sel baterai kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia. Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution mengumumkan nilai investasi yang mencapai total USD 1,1 miliar ke dalam JV tersebut, di mana masing-masing perusahaan memegang nilai saham atau kepemilikan sebesar 50 persen.
Pabrik baru untuk manufaktur sel baterai ini akan dibangun di atas sebidang tanah seluas 330.000 meter persegi. Pembangunan pabrik akan diselesaikan pada semester pertama tahun 2023. Sedangkan produksi sel baterai secara massal di fasilitas baru ini diharapkan dapat dimulai pada semester awal tahun 2024. Saat beroperasi secara penuh, ditargetkan dapat memproduksi 10 GWh sel baterai lithium-ion dengan bahan katoda NCMA (nikel, kobalt, mangan, aluminium) setiap tahunnya, yang mana cukup untuk memenuhi kebutuhan 150.000 unit BEV.
Selain itu, fasilitas ini juga akan disiapkan untuk meningkatkan kapasitas produksinya hingga 30 GWh agar dapat memenuhi pertumbuhan permintaan BEV di masa yang akan datang. Sel baterai yang diproduksi di Karawang ini akan diaplikasikan pada model kendaraan listrik milik Hyundai Motor dan Kia yang dibangun di atas platform khusus BEV dari Hyundai Motor Group, yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Pabrik baru ini akan membantu Hyundai dan Kia untuk memproduksi kendaraan dengan efisiensi, performa dan keamanan tingkat tinggi dengan cara memasok sel baterai yang dioptimalkan untuk berbagai model BEV dari kedua perusahaan otomotif tersebut.
Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution berharap untuk mendapatkan pasokan sel baterai kendaraan listrik yang stabil di tahun-tahun mendatang. Menyusul permintaan global atas kendaraan listrik yang terus meningkat. (asy/jpg)