KARAWANG

Ihsanudin Ajak Pemuda Tolak Politik Uang

KARAWANG,RAKA- Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, baik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub), Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup), maupun Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) sudah dimulai. Peran pemuda pun menjadi semakin krusial dalam menjaga situasi kondusif di tengah masyarakat. 
Ketua Harian Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat, Ihsanudin, menekankan pentingnya kontribusi aktif pemuda dalam mewujudkan pemilihan yang damai dan tertib. Terlebih kini, sebagian besar penduduk Jawa Barat merupakan kalangan muda dan produktif. “Pemuda adalah kekuatan utama bangsa. Di tangan mereka, masa depan negara ditentukan. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memastikan bahwa proses demokrasi seperti Pilkada berjalan dengan baik, aman, dan damai,” kata Ihsanudin di Karawang, Kamis (27/6).
Ihsanudin yang juga Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jawa Barat ini juga mengingatkan tentang bahaya politik uang atau money politic dan pragmatisme dalam Pilkada. Menurutnya, politik uang dan sikap pragmatisme dapat merusak demokrasi dan menghambat terpilihnya pemimpin yang benar-benar berkompeten dan berintegritas. “Politik uang adalah musuh demokrasi. Ketika pemilih dipengaruhi oleh uang atau janji-janji pragmatis, esensi dari demokrasi itu sendiri hilang. Keputusan memilih seharusnya didasarkan pada visi, misi, dan kapabilitas calon, bukan pada imbalan materi,” tegas pria asal Kecamatan Cilebar ini.
Ia juga menambahkan bahwa politik uang hanya akan menghasilkan pemimpin yang tidak memiliki komitmen untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Pemimpin yang terpilih melalui cara-cara ini cenderung akan lebih fokus pada pengembalian modal kampanye daripada melayani masyarakat dengan baik. “Perilaku pragmatis dan jual beli suara dapat merusak esensi demokrasi. Sebab pemimpin yang terpilih nantinya dipastikan tidak sesuai dengan tujuan awal, tidak memiliki kemampuan menjadi pemimpin, tidak jujur, dan tidak bisa menolak korupsi,” katanya.
Pragmatisme dalam memilih pemimpin, katanya, berbahaya. Memilih pemimpin hanya karena keuntungan jangka pendek atau manfaat pribadi akan merusak tatanan demokrasi. Masyarakat harus kembali kepada idealisme bahwa pemimpin yang dipilih haruslah mereka yang memiliki visi jangka panjang untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, Ihsanudin mengajak seluruh pemuda dan masyarakat untuk menolak segala bentuk politik uang dan pragmatisme. Ia menekankan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan nilai-nilai idealisme dan integritas.
Ihsanudin menuturkan, ada beberapa langkah konkret yang dapat diambil oleh pemuda untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan menjelang Pilkada. Pertama, pemuda harus berperan sebagai agen perubahan dengan memberikan edukasi politik yang benar kepada masyarakat. Edukasi ini penting untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat serta menghindari penyebaran hoaks dan informasi yang menyesatkan. “Kita perlu memastikan bahwa masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan faktual. Pemuda bisa memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan informasi yang benar dan melawan berita palsu yang bisa memicu ketegangan,” terangnya.
Kedua, Ihsanudin juga menekankan pentingnya keterlibatan pemuda dalam kegiatan-kegiatan sosial yang positif. Kegiatan seperti bakti sosial, diskusi publik, dan seminar-seminar yang membahas isu-isu penting terkait Pilkada dapat menjadi wadah bagi pemuda untuk berkontribusi aktif. “Melalui kegiatan-kegiatan ini, pemuda tidak hanya menunjukkan kepedulian mereka terhadap proses demokrasi, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya konflik horizontal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ihsanudin mengajak seluruh elemen pemuda untuk bersatu padu dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilkada 2024. Ia berharap, dengan peran aktif pemuda, Pilkada kali ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat. “Pemuda adalah harapan bangsa. Mari kita tunjukkan bahwa kita mampu menjadi pelopor perubahan positif dan penjaga demokrasi yang sesungguhnya,” tutupnya. (asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button