Infak Sampah Plastik di Tempuran
TEMPURAN, RAKA – Berinfak ternyata bukan hanya dengan uang. Bisa juga dengan barang-barang bekas. Seperti plastik bekas. Di Kecamatan Tempuran, didirikan bank sampah yang akan menampung plastik bekas.
Tentunya, hanya sampah plastik yang memiliki nilai ekonomis yang dikumpulkan di sana. Seperti bekas botol air mineral. Sampah plastik yang terkumpul lantas dijual. Hasilnya digunakan untuk kepentingan sosial, serta digunakan untuk masyarakat Tempuran yang membutuhkan.
Camat Tempuran Suwandi mengatakan, sampah plastik, terutama bekas botol air mineral diharapkan tidak dibuang begitu saja. Apalagi ada nilai ekonomisnya. Untuk itu dia berharap masyarakat mengumpulkannya di tempat yang disediakan. Dia mengatakan, kini tengah disiapkan tempat sampah plastik di tiap desa.
Dia menambahkan, meski tak menyumbangkan uang masyarakat tetap bisa berinfak dengan cara membuang sampah plastik. Karena hasil penjualannya akan digunakan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu. “Memang hasilnya ketika ditimbang tidak seberapa, tapi kalau dihimpun dari 14 desa di Kecamatan Tempuran, infak sampah ini bisa menghasilkan pundi rupiah sebagai awal untuk mendistribusikan dana sosial bagi warga yang tidak mampu,” ujarnya pada acara Gebyar Paten di Kecamatan Tempuran, Kamis (21/2).
Inovasi semacam ini menurut Bupati Cellica Nurrachadiana perlu diapresiasi, karena dengan infak sampah setidaknya bisa membuat masyarakat antusias bahwa membuang sampah plastik bekas botol dan gelas air mineral sudah berkontribusi manfaatnya bagi masyarakat kurang mampu. Tempat sampah yang dibuat sendiri, cukup unik dan menyita perhatiannya. Katanya, program ini bisa diikuti setiap desa dan kecamatan lainnya. “Hal semacam ini inovatif, jadi mengundang masyarakat agar mau membuang sampah, sekaligus juga infak,” ujarnya. (rud)