HEADLINE

Ingin Anak Jadi Polwan, Tertipu Rp1,6 Miliar
-Harta Bos Boneka Terkuras

KOTABARU, RAKA – Berharap menjadikan anaknya sebagai polisi wanita (polwan), Martuti (50) warga Kampung Mekarjaya RT02/03, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, justru tertipu Rp1,6 miliar oleh orang yang mengaku bisa meloloskan anaknya dari seleksi Polri.
Pengusaha boneka itu mengatakan, sejak anaknya lulus sekolah tahun 2021, dia berambisi agar anaknya bisa menjadi polwan, namun sudah hampir satu tahun berlalu, anaknya tak kunjung lolos dan selalu gagal. “Bahkan anak saya sering pergi seleksi sendiri tanpa ada dampingan saya, sudah Delapan kali daftar namun hasilnya tetap gagal,” ucapnya saat ditemui di tempat tinggalnya.

Ia menambahkan, pada awal 2022, dia ditawari oleh lelaki berinisial JJ yang mengaku memiliki kenalan bernama DL yang bisa membantu anaknya lolos seleksi polwan. Kemudian Martuti bertemu dengan DL, dan benar saja DL mengaku bisa membantu anaknya lolos seleksi polwan karena memiliki kenalan polisi bintang tiga. “Kemudian dia minta uang tunai Rp300 juta. Saya kasih dengan dua kali pembayaran,” tambahnya.
Ia mengaku, setelah uang ratusan juta tersebut diberikan, saat anaknya akan mengikuti lagi pendaftaran di Karawang, dia meminta lagi uang sebesar Rp50 juta. Ia sempat menolak untuk memberikan uang, namun DL ini terkesan memaksa. “Katanya jangan setengah-setengah, harus full kalo memang anaknya mau lolos, akhirnya saya kasih lagi lima puluh juta,” akunya.
Ia membeberkan, pada seleksi di Karawang anaknya lolos dan lanjut mengikuti seleksi di Bandung. Saat itu juga pelaku kembali meminta uang yang membuat dia harus menjual dan menggadaikan mobil, lahan, dan menguras semua tabunganya. Pemerasan itu secara terus menerus sampai akhir bulan Desember 2022. “Setelah saya totalin uang saya yang masuk ke dia sebesar Rp1.650.000.000,” bebernya.

Karena rasa kesal ia melaporkan kasus tersebut kepada pihak berwajib, dia membuka laporan kasus pemerasan dan penipuan yang menimpa dirinya. “Karena pelaku saat ini tidak bisa dihubungi, nomor wa saya saja diblok,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, kepolisian ada keterangan resmi dari kepolisian. Ditemui di kantornya, Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono belum memberikan keterangan apapun. (mal/nad)

Related Articles

Back to top button