HEADLINEKARAWANG

Insentif Bidan Belum Dianggarkan

TUGAS NAKES: Salah seorang nakes suntikan vaksin kepada masyarakat.

KARAWANG, RAKA- Vaksinasi keluarga yang melibatkan bidan sukses digelar di tahap satu dan rencananya akan dilanjutkan di tahap berikutnya. Hanya saja, bidan sebagai tenaga vaksinator belum menerima insentif. Dinas Kesehatan masih kebingungan mencari plot anggaran untuk insentif ini.

Kepala Bidang Advokasi, Data dan Informasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang Imam Alhusaeri mengatakan, vaksinasi keluarga oleh praktik bidan mandiri telah sukses dilaksanakan selama lima hari pada Senin (9/8) hingga Jumat (13/8) lalu. Dari pelaksanaan vaksinasi keluarga oleh praktek mandiri bidan ini tercatat sebanyak 191.800 orang masyarakat Karawang sudah divaksin. “Vaksinatornya banyak ada 240 PMB dengan melibatkan lebih kurang 450 bidan, PLKB dan kader KB sebagai penggerakan di lapangan,” katanya, kepada Radar Karawang, Rabu (25/8).

Imam juga mengatakan, walau gagasan ini datang dari BKKBN pusat, namun melalui strategi yang dilakukan oleh Bupati Karawang, kegiatan ini tidak lepas dari peran serta banyak pihak. “Tentunya kami mengapresiasi semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ini, dari para camat dan kepala desa dalam penggerakan masyarakat, para kepala Puskesmas beserta jajaran yang dengan segala daya upaya membantu suksesnya acara tersebut,” ujarnya.

Imam juga menambahkan, setelah melalui evaluasi dari dinas dan pihak terkait, serta petunjuk bupati, kegiatan vaksinasi keluarga ini akan dilanjutkan dengan sasaran 100 ribu per bulan hingga ahir tahun ini.
Dayu Yuliantika, salah seorang bidan yang membuka praktik mandiri di Griya Mas Lestari, Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, menjadi salah satu vaksinator dalam kegiatan vaksinasi keluarga awal Agustus lalu. Pada saat pelaksanaan vaksinasi keluarga di tempatnya, ia bersama satu orang temannya memvaksin 200 bahkan 250 orang dalam sehari. “Sasaran vaksinnya 200 bahkan 250 orang sehari. Pas hari Jumat aja cuma 100 orang karena stok vaksin sudah kosong,” ujarnya.

Menjadi petugas vaksinator dalam kegiatan vaksinasi keluarga tentunya menambah tugasnya dan pengalaman beeharga sebagai seorang bidan. Apalagi sasaran vaksin dalam sehari cukup banyak. Tetapi, Dayu tidak mengetahui apakah para vaksinator dalam vaksin keluarga ini mendapatkan insentif atau tidak. “Wacananya sih ada katanya. Tapi nominalnya berapa dan kapan saya sendiri nggak tau,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Karawang Endang Suryadi juga mengatakan, belum mengetahui dari mana anggaran untuk insentif para bidan yang menjadi vaksinator dalam vaksinasi keluarga lalu. “Masih coba dianggarkan cari dimana. Karena itu beda dengan insentif nakes. Kalau nakes kan dari anggaran covid. Untuk bidan mungkin dari APBD lah nggak tau dari mana,” ujarnya. (nce)

Related Articles

Back to top button