Insentif Digunakan untuk Modal Usaha
TERIMA INSENTIF: Salah seorang guru ngaji di Desa Purwasari menerima insentif dari Pemda Karawang. Setiap tahun guru ngaji mendapatkan insentif sebesar Rp1,2 juta yang diberikan setiap bulan Ramadan.
Belum Semua Guru Ngaji Terima Bantuan
PURWASARI, RAKA – Guru ngaji dan marbot di Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari sudah menerima insentif dari Pemerintah Daerah (Pemda) Karawang. Bantuan ini akan dipergunakan untuk menutupi kebutuhan hidup guru ngaji dan marbot, bahkan ada juga yang akan digunakan untuk modal usaha.
Namun, dari semua jumlah guru ngaji dan marbot di Desa Purwasari, bru sekitar 70% mendapatkan insentif. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Purwasari Jimy Permana disela penyaluran insntif pada Minggu (17/5) siang. “Belum semua, masih ada yang belum mendapatkan, karena memang terbatas kuota dari sananya (Pemda Karawang),” terangnya.
Pada tahun ini, di Desa Purwasari terdata 114 penerima insentif dari Pemda Karawang. Sebanyak 35 diantaranya merupakan guru ngaji, sedangkan amil tercatat delapan orang dan 16 marbot. Adapun sisanya adalah tenaga pengajar madrasah baik itu TPA, TPQ, RA dan MI. “Tahun ini memang sudah ada penambahan kuota, kita mengharapkan mereka bisa tercover semua dengan kondiai yang sebetulnya, kalau guru ngaji kan kita jelas yang terlihat ada kegiatan belajar mengajarnya, kalau marbot yang sudah dikonfirmasi sama DKM masjid bersangkutan,” jelasnya.
Salah satu guru ngaji Lika Laili Kamolah (28) mengaku telah empat tahun ini mendapatkan insentif dari Pemda Karawang. Nominal yang diterima setiap tahunnya Rp 1,2 juta yang memang biasa disalurkan menjelang lebaran Idul Fitri. “Alhamdulillah, setiap tahun selalu menerima, kalau nominalnya tetap gak naik gak turun juga,” tuturnya.
Lika mengaku bersyukur sebab memurutnya insentif ini merupakan bentuk perhatian pemerintah daerah kepada guru ngaji. Ia sendiri merasa termotivasi dan untuk tetap mengabdi dan mengajar di tempat tinggalnya. Dikatakannya, insentif tersenut ia gunakan untuk modal usaha sebagai penghasilan tambahan disamping pengahasilan dari mengajar yang tak seberapa. “Buat modal usaha, insya Allah dari hasil usaha itu ditabung untuk modal Umroh,” tutupnya. (din)