Uncategorized

Insentif Guru Ngaji Rp12 Miliar

LEMAHABANG WADAS, RAKA – Anggaran insentif buat guru ngaji, amil dan guru Diniyah Taklimiyah Awaliyah (DTA) menjelang Idul Fitri, masih dibanderol Rp12 miliar tahun 2019 mendatang.

Namun, ajuan jumlah guru ngaji dan amil tahun 2019, tidak lagi manual dengan secarik laporan berkas. Tetapi sudah menggunakan aplikasi yang dinamai Sistem Informasi Manajemen Kesejahteraan Rakyat (SimKesra). Staf Kasie Kesos Kecamatan Lemahabang Abdul Fatah mengatakan, pagu untuk guru ngaji, amil dan guru DTA tahun 2019 masih dianggarkan Rp12 miliar sama dengan tahun 2018. Hanya saja, tahun 2018 ada 40 orang guru ngaji/DTA maupun amil yang belum ambil insentifnya, sehingga balik ke kas daerah dan jadi silpa. Di sisi lain, jumlah sasaran di desa-desa masih banyak, namun keterbatasan kuota mengharuskan penerima insentif selalu dibatasi. “Anggaran masih tetap, tapi sasaran mah banyak yang gak masuk mah,” katanya kepada Radar Karawang, kemarin.

Dia menambahkan, hasil rapat, ajuan guru ngaji saat ini dari operator desa sudah harus menggunakan sistem aplikasi Simkesra, untuk kemudian datanya masuk ke kecamatan untuk diverifikasi. Sehingga nanti di kecamatan nampak dashboard yaitu melihat data yang diajukan masing-masing desa/kecamatan, kemudian pengajuan baru, data verifikasi, data penolakan dan cetak laporannya. Sistem informasi ini lebih fleksibel, tapi disayangkannya tidak bisa mempengaruhi penambahan kuota guru ngaji yang ada di desa-desa. Apalagi melihat pagu yang masih tetap di kisaran Rp12 miliar. “Yang baru dan yang diverifikasi nanti sama kecamatan dengan aturan dan kriterianya, tapi saya kira gak akan beda jauh soal kuota mah,” pungkasnya.

Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PergunU) Karawang Agus Solahudin mengatakan, pihaknya mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Karawang atas kepedulian kepada guru ngaji, amil dan guru DTA yang terus konsisten diberi kesempatan mendapat insentif tahunan. Hanya saja, kata Agus, harus bisa tepat sasaran terutama guru ngaji dan DTA yang tidak mendapatkan insentif dari sumber lain. Dengan harapan tahun mendatang dinaikan anggarannya. “Seharusnya anggarannya dinaikan lagi, dan bisa tepat sasaran,” ungkapnya. (rud)

Related Articles

Back to top button