Karawang
Trending

IPKB dan DPPKB Kembali Sapa Siswa

KARAWANG, RAKA – Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB) bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang kembali menyapa dunia pendidikan melalui program bertajuk “IPKB Goes to School.”

Kali ini, giliran SMAN 2 Karawang yang menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan edukatif tersebut pada Jumat, 18 Juli 2025.

Kegiatan ini menghadirkan materi seputar isu-isu krusial yang dihadapi generasi muda, seperti kesehatan reproduksi remaja (Triad KRR), pencegahan stunting, literasi media, serta pentingnya menjadi Generasi Berencana (GenRe).

Baca Juga : Badut Jalanan Bikin Resah Orang Tua

Selain itu, IPKB juga membawa misi mulia lain: membangun citra positif profesi wartawan di mata generasi muda.

“Masih ada anggapan miring terhadap profesi wartawan. Lewat kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa wartawan punya peran penting dalam menyampaikan informasi yang mendidik dan membangun masyarakat,” ujar Asep Supriatna, Ketua Tim Advokasi DPPKB Karawang.

IPKB sendiri merupakan mitra resmi DPPKB yang beranggotakan para penulis, jurnalis, dan pemerhati isu kependudukan.

Melalui program ini, mereka ingin menyalurkan ilmu dan pengalaman kepada para pelajar, sekaligus memperluas literasi kependudukan secara menyenangkan dan membumi.

“Peserta dari siswa ini kami pilih perwakilan dari tiap kelas, agar lebih fokus dan interaktif. Harapannya mereka bisa menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya,” tambah Asep.

Kegiatan ini tak hanya diisi oleh IPKB, tetapi juga melibatkan Duta Genre Karawang serta CSR GS Battery sebagai mitra pendukung. Pada tahun ini, “IPKB Goes to School” digelar di tiga lokasi yakni SMK Iptek Cilamaya, SMAN 2 Karawang, dan satu sekolah lainnya.

Tonton Juga : DIPECAT MARINIR, JADI TENTARA BAYARAN RUSIA

Ketua IPKB Karawang, Wahyudi, menekankan pentingnya membekali generasi muda dengan pemahaman tentang kependudukan dan perencanaan masa depan.

“Isu ledakan penduduk, urbanisasi, ketimpangan sumber daya, hingga kualitas generasi penerus tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja. Semua pihak, terutama generasi muda, perlu mengambil peran. Kami ingin membentuk generasi yang sadar, cerdas, dan bertanggung jawab terhadap masa depannya,” ujarnya.

Meski tahun ini baru menjangkau tiga sekolah, Asep berharap kegiatan ini bisa menjadi program tahunan dan menjangkau lebih banyak institusi pendidikan, termasuk pesantren.

Ia juga menyampaikan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah dan pihak swasta untuk keberlanjutan program ini, termasuk dalam hal pendanaan dan logistik.

“Kami ingin kegiatan ini tidak berhenti di sini. Generasi muda harus terus dibekali, karena mereka adalah penentu arah masa depan bangsa,” pungkasnya. (uty)

Related Articles

Back to top button