Isak Tangis Lepas Jamaah Haji
-Sabar Menanti Sejak Tahun 2012
KARAWANG, RAKA – Ada yang berbeda di Asrama Yonif 305/Tengkorak, akhir pekan kemarin. Suasana mengharu biru, isak tangis bercampur bahagia sangat terasa saat keluarga dan calon jamaah haji hendak naik bus menuju Embarkasi Bekasi. Lantunan talbiyah pun mengiringi keberangkatan para tamu Allah SWT.
Sejak Sabtu pagi para calon jamaah haji beserta keluarganya mulai mendatangi Asrama Yonif Para Raider 305, sebagai titik kumpul pemberangkatan calon haji ke Embarkasi Bekasi, sebelum diterbangkan ke Tanah Suci. Calon jamaah haji asal Klari, Amas Suparman (64) tak kuasa menahan air mata saat akan menaiki mobil menuju Embarkasi Bekasi. Ia berpamitan dengan anak dan mantunya serta berkali-kali tampak mencium cucunya yang turut mengantarkannya ke Asrama Yonif 305.
“Alhamdulillah banget seneng bahagia, saya sedih juga bisa ke haji walaupun banyak lika-liku pemberangkatannya. Banyak kekurangan dari biaya, tapi Alhamdulillah bisa menjalaninya,” katanya dengan mata berkaca-kaca saat ditanya Radar Karawang, Sabtu (27/5).
Amas merupakan pensiunan pegawai PT KAI Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia sudah mendaftar sebagai calon haji sejak tahun 2012. Amas mengaku biaya haji ini hasil dari uang pensiunan. “Pakai biaya sendiri hasil pensiunan, saya berangkat sama istri,” katanya.
Kania Anisah (28) anak dari Amas Suparman mengaku bahagia dan bangga dengan keberangkatan ayahnya ke Tanah Suci. Ia menyebut keberangkatan ini merupakan penantian yang begitu panjang sejak tahun 2012. “Bahagia akhirnya bapak berangkat juga setelah penantian lama dan panjang. Karena perjuangan bapak sebelumnya operasi sempat drop (sakit) sudah pesimis, tapi ke sini-sini semangatnya bangkit lagi,” katanya.
Kania menyebut seharusnya orangtuanya itu sudah berangkat ke Tanah Suci sejak tahun 2019, namun saat itu ditunda lantaran pandemi Covid-19. Meski begitu, akhirnya berangkat juga untuk melaksanakan ibadah haji. “Berharap bapak dan ibu bisa pulang kembali ke Tanah Air dengan keadaan sehat dan selamat,” pungkasnya. (mra)