HEADLINE

PABPDSI Minta Siltap BPD jadi Rp2 Juta, Desa Pemda Naikkan Anggaran

KARAWANG, RAKA- Persatuan Anggota Badan Permusyawarata Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Kkabupaten Karawang meminta Pemerintah Derah (Pemda) Karawang menaikkan siltap BPD dari Rp850 ribu menjadi Rp2 juta. Mereka menilai, siltap yang ada saat ini sudah tidak layak.
PABPDSI menggelar Jambore di Detasement Pemeliharaan Daerah Latihan Kostrad (DENHARRALAT) di lereng gunung Sanggabuana, Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, 30 September sampai dengan 01 Oktober 2023. Jambora yang diikuti oleh peserta dari Kabupaten Bekasi, Bogor, Tasik, Sumedang, Kabupaten Pengandaran, Majalengka, Indramayu, Cianjur dan Kabupaten Kuningan ini, menghasilkan sejumlah tuntutan, diantaranya, PABPDSI meminta Pemkab Karawang untuk meningkatkan siltap BPD 850 menjadi 2 jt rupiah dan d bayarkan tiap bulan melalui rekening BPD. PABPDSI meminta kepada Pemrov Jabar untuk meningkatkan anggaran Banprov khusus nya untuk BPD dari Rp7 juta menjadi Rp25 juta serta kendaraan operasional.
PABPDSI meminta pemerintah dan DPR RI untuk merevisi undang-undang agar BPD menjadi DPRDDes dan tidak hanya itu, agar kedepan setiap hal yang menyangkut kuangan BPD agar dipisah dengan pemdes. Tuntutan berikutnya, untuk mendukung kinerja BPD, pemkab agar mengangkat tenaga admintasi untuk BPD sesuai Permendagri No.110 tahun 2016. “Terakhir, pemerintah diminta untuk memperhatikan LPM seperhatikan seperti LKD lainnya dan meminta ke pemdes untuk dapat memfungsikannya,” kata Ketua PABPDSI Kabupaten Karawang H.Suhara Iskandar.
Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang telah mengikuti Jambore di DENHARRALAT Loji Karawang. “Kerja sama yang dibangun oleh panitia yang diketua oleh Lukman N Iraz dan teman teman ini patut diapresiasi karena berjalan dengan lancar dan sukses,” paparnya.
Menurutnya, dari beberapa desa yang ada di Karawang masih banyak yang diberi pelatihan bimtek agar mereka paham dengan keberadaan mereka sebagai BPD. Selama ini masih banyak kepala desa yang hanya menyodorkan segala sesuatunya untuk ditanda tangan, akan tetapi BPD tidak bisa menolak untuk tidak menandatangani hal yang disodorkan kepala desa. “Ini sangat miris sekali anggota BPD. Kita sebagai PABPDSI perlu memayungi mereka yang tidak paham tersebut, agar mereka bisa mengatakan tidak jika segala sesuatu itu tidak benar,” terangnya.
Setelah menghasilkan beberapa petisi, lanjutnya, peserta PABPDSI mengadakan malam keakraban dengan menyalakan api unggun. Yang mana semua peserta sangat antusias sekali dengan acara api unggun tersebut. “Mereka saling mengenal satu sama lainnya. Semoga acara ini selalu diadakan setiap tahunnya, agar ada silaturahmi antara PABPDSI Karawang untuk bisa tukar informasi seputar masalah BPD,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button