Uncategorized

Jaga Kebudayaan Sunda

DISKUSI : Seniman Karawang saat diskusi soal kebudayaan sunda.

PURWASARI, RAKA – Masayarakat desa erat kaitannya dengan memegang adat dan budaya. Seiring berkembangnya zaman dua hal tersebut perlahan mulai tergerus, terlebih di desa yang mulai tersentuh industri. Namun ternyata masih ada yang mempertahankan adat dan budaya Sunda, seperti yang dilakukan beberapa sesepuh di Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari yang menjaga budaya melalui grup Whatsapp.

Grup Whatsapp tersebut dinamai “yayangponnyakakak” yang berisikian 30 orang anggota, namun tak hanya para sepuh tapi beberapa anak muda juga tergabung di dalamnya. Poniman (57), ketua grup menuturkan, forum dalam whatsapp tersebut sebenarnya hanya untuk silaturahmi. Namun di samping itu mereka saling berbagi budaya sunda melalui karya tulis baik itu carita pondok (cerita pendek) maupun carita sambung (cerita bersambung). “Alhamdulillah ternyata yang muda juga bisa menikmati carpon atau carbung,” tuturnya.

Poniman menuturkan, para anggora grup kebanyakan merupakan warga Perumahan Pegadungan, Desa Purwasari. Namun ada juga anggota dari luar, baik itu masih di desa yang sama atau bahkan dari kecamatan lain, sebab mereka juga notabene adalah pensiunan salah satu perusahaan yang sama. Selain berbagi cerita sunda yang mereka tulis sendiri, grup tersebut juga dimanfaatkan untuk saling berbagi humor maupun dakwah.

Setelah lebih dari 3 tahun grup tesebut terbentuk, baru Senin kemarin mereka melakukan pertemuan. Silaturahmi yang awalnya hanya melalui dunia maya akhirnya bisa kembali jumpa secara tataop muka. Tak ayal berbagai topik obrolan pun diperbincangan terutama mengenai sastra sunda. “Intina mah ngamumule kabudayaan Sunda (intinya menjaga kebudayaan Sunda),” pungkasnya. (din)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button