CILAMAYA KULON, RAKA – Para pengendara yang melintasi Desa Langgensari dari arah Desa Tegalurung maupun sebaliknya meski bersabar karena tengah ada proyek pengecoran jalan.
Selain kendaraan roda empat yang tidak bisa melintas di akses jalan menuju kantor Camat Cilamaya Kulon itu, kendaraan roda dua pun terpaksa harus melewati tanggul yang sangat kecil karena dikikis para petani.
Para pengendara sepeda motor harus antre melintasi jalan tersebut. Jika tidak, siap-siap saja nasibnya serupa dengan pengendara Vario yang jatuh dan hampir nyemplung ke saluran irigasi.
Informasi yang diperoleh Radar Karawang, Rabu (26/6), sudah banyak pengendara motor yang jatuh ke sawah maupun ke irigasi akibat tanggulnya yang terlalu sempit. “Kalau maksa maju terus, pasti ada yang jatuh, karena tanggulnya sempit,” ujar anak muda yang menjaga kendaraan agar tidak melalui jalan yang tengah diperbaiki.
Di tempat yang sama, seorang pengendara yang mengeluhkan proyek tersebut karena tidak dijaga dengan serius. Dia meminta selain anak muda setempat, harusnya ada pihak desa yang mengatur lalulintas. Minimal memberi arahan kepada pengendara motor untuk antre dan bergantian melintasi tanggul itu. “Percuma kalau dijaga di arah sini doang, kalau arah berlawanan gak ditutup. Harusnya ada pihak desa yang bertanggungjawab,” ujarnya.
Jalan yang berada di Dusun Langgentulup itu memang sudah lama mengalami rusak parah, kondisi coran banyak yang terbelah dan mebahayakan.
Sementara itu, pengendara yang ingin melintasi jalur tersebut banyak yang balik arah karena tidak tahu adanya perbaikan jalan. Sedangkan pengendara sepeda motor terpaksa harus rela antre di tanggul yang kondisinya sempit dan licin.
Kepala Desa Langgensari Entang Satori mengatakan, jalan tersebut merupakan jalan poros kecamatan. Untuk perbaikannya bukan kewenanganya, meskipun jalan tersebut tidak jauh berada di kantor desanya. “Itu jalan poros kecamatan,” singkatnya. (rok)
