KOTABARU, RAKA- Kondisi jalan menuju ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang rusak parah, selain mengalami kerusakan pada bagian coran, kontur tanah juga bergelombang karena titik tersebut merupakan jalur air menuju kampung Kalentempe.
Jalan ini setiap hari digunakan truk sampah menuju tempat pembuangan akhir sampah. Kondisi jalannya mengalami kerusakan, bahkan di tengah jalan terdapat tumpukan tanah atau lumpur dan kayu. Kerusakan jalan ini bukan hanya titik aja, ada juga coran jalan yang sudah rusak. Kondisi ini dikeluhkan oleh masyarakat maupun pengguna jalan lainnya.
Kepala Desa (Kades) Wancimekar Dimyat Sudarajat mengatakan, tahun lalu sudah dilakukan pengajuan sehingga tahun ini tinggal menunggu realisasi perbaikan. “Pengajuan sudah dilakukan tahun lalu, tinggal menunggu realisasi,” katanya, Senin (13/3).
Setiap harinya, truk pengangkut sampah milik pemerintah maupun swasta hilir mudik ke TPA Jalupang, soalnya ini hanya satu-satunya tempat pembuangan sampah akhir di Karawang. Bahkan, untuk mengatur pembuangan sampah dari pihak swasta, beberapa hari lalu Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang mengeluarkan edaran, armada pengangkut sampah yang bukan dari DLHK hanya boleh membuang sampah ke TPAS Jalupang dua hari sekali.
Dengan adanya aturan tersebut, sejumlah armada sampah swasta terpaksa harus memarkirkan kendaraannya di sepanjang jalan menuju TPAS Jalupang, karena tidak diperbolehkan untuk membuang sampah. “Kalau aturannya dua hari sekali bukan solusi. Karena sampah setiap hari dihasilkan oleh warga,” ujar Dacep, sopir pengangkut sampah dari wilayah Cengkong, baru-baru ini.
Dacep mengatakan, biasanya dia mengangkut sampah dari perumahan di Cengkong setiap hari. Jika saat ini pembuangan hanya boleh dilakukan dua hari sekali, akan banyak protes dari warga yang biasa diangkut sampahnya. “Sopir pasti ditekan sama pengurus, pengurus juga ditekan sama warga,” ujarnya. (mal/nce)
