Uncategorized

Jalan Rawamerta-Kutawaluya Kotor

KOTOR: Sampah menumpuk di pinggir Jalan Rawamerta-Kutawaluya. Sampah ini dibuang oleh orang yang tak bertanggung jawab dan tidak ada angkutan sampah yang mengangkutnya.

RAWAMERTA, RAKA – Sampah di pinggir jalan seolah tak menjadi masalah lagi bagi pemerintah, buktinya dibeberapa titik masih banyak bahu jalan yang dijadikan tempat pembuangan sampah.

Di jalan perbatasan antara Kecamatan Rawamerta dan Kecamatan Kutawaluya, terdapat beberapa karung yang bersisi sampah rumah tangga yang dibuang oleh orang yang tak bertanggungjawab. Perbuatan tersebut disesalkan oleh pengguna jalan, Syarifudin (70), warga Desa Kalangsuria Kecamatan Rengasdengklok. Dirinya sering melihat sampah di ujung perbatasan Desa Panyingkiran tersebut saat melewati Jalan Raya Panyingkiran Kecamatan Rawamerta. “Bukan sekarang aja lihat sampah di sana, setiap lewat pasti ada sampah,” jelasnya kepada Radar Karawang, Senin (28/10).

Walaupun dirinya bukan warga asli Desa Panyingkiran, namun bagi Sayrifudin, sampah yang terdapat di bahu jalan tersebut turut mengganggu pemandangan para pengguna jalan, apalagi lokasinya tepat di jalan ramai yang sering digunakan warga. “Sekarang tidak kelihatan banyak, kayanya (sebagian) sudah dibakar,” katanya.

Amad (43), petani yang sedang beristirahat tak jauh dari lokasi tempat pembuangan sampah liar, mengatakan dirinya tidak pernah melihat mobil armada pengangkut sampah yang datang mengangkut sampah diantara perbatasan Desa Panyikiran dan Kecamatan Kutawaluya tersebut. Namun, pihaknya beberapa kali sempat memergoki orang yang membuang sampah dengan menggunakan motor. “Orang yang buang sampah di sini asal lempar aja, kadang ada yang pakai karung,” ujarnya.

Bahu jalan yang jauh dari permukiman warga menjadi titik rentan untuk dijadikan tempat sampah, kata Amad, bukan hanya di Panyingkiran saja yang dijadikan tempat sampah, melainkan di beberapa tempat juga ada seperti di Kutawaluya arah ke Rengasdengklok. “Coba aja lihat pasti banyak yang buang sampah dipinggir jalan,” pungkasnya. (mra)

Related Articles

Back to top button