HEADLINE
Trending

Jalan Rusak di Pasirangin Diperbaiki Alakadarnya

PUTR Beralasan Belum Ada Anggaran

PURWAKARTA, RAKA – Viralnya aksi protes warga Kampung Pasirdatar, Desa Pasirangin, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, dengan menanami pohon pisang di tengah jalan rusak, menjadikan pihak berwenang dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) mau tak mau turun ke lapangan. PUTR berkilah bahwa tahun sebelumnya telah dilakukan perbaikan di ruas jalan wilayah tersebut, sehingga saat ini belum terdapat anggaran yang cukup untuk kembali dilakukan perbaikan. Sebagai solusi sementara, PUTR memperbaiki jalan secara darurat menggunakan material tanah bebatuan.

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Purwakarta Ryan Oktavia mengatakan, pihaknya telah meninjau lokasi jalan rusak yang dikeluhkan oleh warga. Selain itu, pihaknya juga berkonsultasi dengan pemerintah desa untuk menemukan sebuah solusi yang dapat dilakukan. “Alhamdulillah disepakati kita akan menangani secara darurat,” ucapnya kepada Radar Karawang saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (27/8).

Ryan menuturkan bahwa setelah mengidentifikasi ruas jalan tersebut, pihaknya menemukan tiga titik jalan dengan kondisi cukup parah. Sehingga pihaknya memprioritaskan ketiga titik tersebut untuk dilakukan perbaikan. “Itu kurang lebih 300 meter dulu kita perbaiki jalan yang rusak parah. Yang jelas nanti setelah kita agregat di perubahan kalau ada anggaran akan kita hotmik,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa secara keseluruhan ruas jalan yang mengalami kerusakan di wilayah tersebut mencapai 10 kilometer. Namun, yang masuk ke dalam kategori rusak sedang hingga parah, terdapat kurang lebihnya sekitar tiga kilometer. “Tiga kilo rusak parah hingga sedang, kita tidak ada anggaran untuk peningkatan jalan di wilayah tersebut yang totalnya mencapai 10 kilo. Yang jelas kita pemerintah gerak cepat untuk penanganan infrastruktur,” bebernya.

Ryan menilai bahwa perihal urusan jalan bukan hanya berada dalam tanggung jawab pemerintah, melainkan juga terdapat peran dari masyarakat dalam perawatannya. Sehingga menurutnya, jalan yang telah diperbaiki akan terpakai lama jika dirawat oleh masyarakat. “Saya juga menyayangkan masyarakat sekitar kurang peduli terhadap kondisi jalan, karena itu jalan turunan yang terjal, itu gorong-gorongnya menurut Kades itu tidak jalan,” ujarnya.
Kondisi itu, tambah dia, akan membuat jalan cepat rusak. Pasalnya, ketika hujan deras tiba, air akan tumpah ke jalan dan menggerus aspal. “Jadi jalan itu sebagai saluran pembuangan air, selain ada yang ngebangun juga, gorong-gorongnya jadi mampet,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button