Purwakarta
Trending

Puluhan Siswa di Purwakarta Dididik di Barak Militer

Dulu Sulit Diatur Kini Lebih Disiplin dan Penuh Semangat

PURWAKARTA, RAKA – Program pendidikan berkarakter yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dengan melibatkan TNI di barak militer, mulai mengubah kebiasaan buruk para siswa. Dulu sulit diatur kini lebih disiplin dan penuh semangat.

Selain membawa pengaruh terhadap siswa yang menjalani pendidikan di barak militer, gebrakan dalam menangani kenakalan remaja ini juga dinilai memberikan efek kejut bagi siswa lain yang memiliki kebiasaan buruk. Dedi mengatakan bahwa saat ini anak-anak yang terbiasa bolos, tawuran, dan nongkrong sembarangan kini mulai berubah. 

Baca Juga : Motif SP Rampok dan Bunuh Nenek Kandung Terungkap

“Coba lihat tempat nongkrong sekarang, bersih. Anak-anak yang biasanya bolos, sudah gak ada, nah sekarang tuh sudah ada rasa takut dan akhirnya yang bolos gak jadi,” ujar Dedi, saat meninjau kegiatan di Resimen Armed 1 Sthira Yudha, Purwakarta, Sabtu (3/5).

Dedi mengungkapkan bahwa para siswa yang menjalani pendidikan di barak militer terus menunjukan progres yang positif. Kebiasaan bergadang mulai dihilangkan, sehingga jam tidur para siswa lebih teratur.

“Dulu mereka sulit tidur, sekarang jam 8 malam sudah terlelap. Dulu susah bangun, sekarang jam 4 pagi sudah bangun. Dulu mereka susah fokus, sekarang sudah mulai bisa fokus,” ungkapnya.

Efek barak militer ternyata tidak main-main. Yang biasanya siswa melawan dan meledek saat disuruh oleh guru, kini mereka langsung nurut ketika bertemu jajaran TNI. Ia mengatakan, program ini akan berjalan di Bandung, Bekasi, Sumedang, bahkan akan merambah ke seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat. Bahkan, Subang telah menjalin kerja sama dengan Lanud Kalijati.

Tonton Juga : SIAPA LEBIH KUAT MILITER INDONESIA VERSUS MALAYSIA

Dedi juga menyebut bahwa pelatihan ini tak berhenti di sisw SMP dan SMA. Ke depan, dirinya berencana menyiapkan konsep untuk orang dewasa jika pelatihan ini berhasil.

“Sebulan ke depan, kalau ini berhasil, saya akan siapkan konsep untuk orang dewasa, yang suka nongkrong, mabuk, tawuran. Saya akan tangani juga kenakalan orang dewasa,” ujarnya.

Meski gebrakannya ini menuai kontroversi, Dedi menyebut bahwa hal tersebut sudah menjadi hal biasa. Dirinya sudah terbiasa menghadapi hal seperti itu semaja jadi Bupati di Purwakarta.

“Ya kalau jadi pemimpin itu harus seteguh batu karang, kalo ada ide dan gagasannya demi kebaikan bangsa jangan pernah menyerah. Tapi akhinya orang merasakannya,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button