Uncategorized

Jalupang Butuh 20 Hektare Lagi

  • Bau Sampah Tercium ke Pemukiman

KOTABARU, RAKA – Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Jalupang saat ini dinilai sudah tak mampu menampung sampah dari seluruh Kabupaten Karawang. TPAS satu-satunya di Karawang ini, diproyeksikan bakal diperluas 20 hektare lagi.

Kepala Bappeda Karawang Eka Sanatha mengatakan, berdasarkan hasil kajian, Kementerian PU merekomendasikan TPAS Jalupang membutuhkan lahan hingga 20 hektare lagi. Pihaknya telah mengalokasikan ruang untuk pengembangan seluas 10 hektare lebih bagi TPAS Jalupang. “Kita alokasikan untuk pengembangan 10 hektare lebih,” katanya kepada Radar Karawang, baru-baru ini.

Diteruskannya, perluasan TPAS Jalupang sudah ditetapkan dalam RTRW untuk kebutuhan berdasarkan kajian. “Saat ini sudah ada dari Dirjen Cipta Karya dan Kementrian PU,” ujarnya.

Eka mengungkapkan, perluasan TPAS juga tidak memakan lahan teknis yang sudah masuk Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Karena sejak awal pihaknya sudah memberikan ruang untuk pengembangan TPAS sesuai kebutuhan. “Tidak. Karena delineasi LP2B di sekitar TPAS sudah kita beri ruang untuk pengembangan sesuai kebutuhan,” paparnya.

Sementara itu, warga Desa Pangulah Baru, Kecamatan Kotabaru Jezi (35) mengungkapkan, tumpukan sampah di TPAS Jalupang saat ini sudah meluber, bahkan ada yang masuk ke saluran air. “Sampahnya sudah banyak, ada juga yang ke saluran air. Setiap hari sampah masuk terus kan, tidak hanya dari Kotabaru tapi juga daerah lain di Karawang. Wajar saja kalau luber,” ungkapnya.

Menjadi warga dekat TPAS, lanjutnya, tidaklah menyenangkan. Soalnya, saat musim hujan, asap pembakaran sampah dari TPAS sampai ke pemukiman warga. Sementera kalau hujan, tercium bau tak sedap. “Kalau musim kemarau asap pembakaran sampah sampai ke pemukiman warga, begitupun dengan bau sampah saat musim hujan. Soalnya sampah tidak bisa dibakar. Sementara, tidak ada kompensasi bagi warga sekitar,” ungkapnya. (nce/asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button