Janda Miskin, Anak Depresi

HIDUP MISKIN: Karmi (60) bersama anaknya di depan rumah sederhana Dusun Sukajaya, Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta.
JAYAKERTA, RAKA – Hidup di lumbung padi, daerah industri serta sumber minyak, tidak membuat masyarakatnya bergelimang harta. Karmi (60) warga Dusun Sukajaya, Desa Kemiri, contohnya. Janda tua memiliki tiga anak yang hidup serba kekurangan. Karmi mengaku, anak paling tua Herni sampai saat ini menderita cacat mental sejak usia 17 bulan, karena penyakit panas yang tidak segera diobati. Kemudian anak kedua, Nurdin sudah beberapa tahun mengalami depresi akibat bercerai dengan istrinya. Adapun untuk anak bungsunya, Ahmad saat ini bekerja di salah satu counter. “Dari dulu juga gak ada bantuan apa-apa, paling dapet beras sebulan sekali,” jelasnya kepada Radar Karawang.
Semenjak ditinggal suami, lanjut Karmi, atau sering disapa Ami, kehidupannya semakin menderita akibat tidak ada yang mencari nafkah, untuk keperluaan sehari-hari. Apalagi ditambah dua anaknya yang kurang sehat. “Anak yang nomor dua sering mengamuk sendiri di rumah,” katanya.
Gunawan, sekretaris Desa Kemiri mengatakan, untuk saat ini keluarga Ami tidak tergolong keluaraga yang mendapatkan Program Keluarga Harapan, sebab data yang ada saat ini masih mengacu pada data tahun-tahun sebelumnya. Namun, pihak desa sudah mengajukan data yang terbaru untuk masyarakat yang akan mendapatkan PKH kedepan. “Insya Allah sekarang tepat sasaran untuk yang mendapatkan program PKH,” katanya. (mra)