Uncategorized

Jangan Anggap Remeh Persoalan Pendidikan

SEMEJA BERTIGA : Siswa SDN Kalangsuria III duduk satu meja bertiga saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

RENGASDENGKLOK, RAKA – Masih banyaknya sekolah yang kekurangan ruang kelas menunjukan belum seriusnya pemerntah daerah dalam menggarap sektor pendidikan. Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Karwang. “Kami menilai pemda masih belum serius menggarap pendidikan, padahal vital,” ujar Ketua PC IPNU Karawang Irvan, kepada Radar Karawang, Minggu (27/10).

Dia menyampaikan, seperti yang sebelumnya ramai diberitakan di media massa, yaitu soal atap ruang kelas SDN Kalangsuria III ambruk, membuat siswa sekolah tersebut harus belajar berdesak-desakan. “Padahal bupati bisa melakukan diskresi untuk mengambil kebijakan,” tambahnya.

Sebelumnya, Uni Wuarsih, kepala SDN Kalangsuria III mengatakan, saat ini kegiatan belajar mengajar kelas VI digabung menjadi satu ruangan, yang seharusnya dua kelas, sehingga ada siswa yang menggunakan satu meja untuk tiga orang. Hal tersebut dikarenakan minimnya ruangan belajar. “Dalam satu ruangan untuk kelas enam itu ada 63 siswa, dan untuk kelas tiga ada 59 siswa,” jelasnya.

Jumlah ruangan kelas SDN Kalangsuria III, lanjut Uni, sebanyak delapan ruang kelas, hanya saja saat ini dua bangunan kelas dan satu ruang kantor sedang tidak digunakan akibat atapnya roboh. Sehingga satu ruangan kelas dijadikan kantor sementara dan hanya lima ruangan yang digunakan KBM.

Kurangnya ruang kelas, kata Uni, membuat belajar siswa tidak kondusif dan efektif seperti biasanya. Sebab meraka harus belajar bergantian, dan hal itu memakan waktu pelajaran anak-anak. “Jelas menagurangi waktu belajar anak-anak, sebab ruangan kelasnya juga kurang,” katanya.

Menurut Uni, jumlah siswa 429 orang, pihaknya membutuhkan 12 ruangan kelas sehingga satu ruangan dapat menampung 35 sampai 36 orang. Sehingga pembelajaran pun dapat dijalankan dengan baik. “Di sini itu dekat perumahan, ada kemungkinan kedepannya akan terus bertambah jumlah siswa. Saat ini saja sudah 429 orang,” katanya.

Soal bangunan yang nyaris roboh tersebut, Uni berharap pemerintah segera membangunnya kembali. “Kita sudah ajukan proposal, dan mendengar kabar mau dibangun nanti anggaran tahun 2020, dan kalau bisa lebih cepat,” katanya.

Rusta, korwilcambidik Rengasdengklok mengatakan, jumlah siswa dalam satu ruangan seharusnya 40 orang. Dia mengaku Kementerian Pendidikan sudah mengetahui terkait robohnya atap SDN Kalangsuria III, namun sampai saat ini masih menunggu kabar lebih lanjut. “Dulu sempat datang dari kementerian pendidikan, mudah-mudahan secepatnya, tapi tetap mereka juga menunggu anggaran terlebih dahulu,” pungkasnya. (zie/mra)

Related Articles

Back to top button