KARAWANG

Jangan Asal, Konsumsi Obat Harus dengan Cara yang Benar

TEMPURAN, RAKA- Masyarakat sudah terbiasa dalam menggunakan berbagai jenis obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit, memelihara, ataupun sebagai suplemen dalam upaya menunjang aktifitas sehari-hari. Saat ini, masih sering ditemukan masyarkat yang salah dalam menggunakan obat dengan benar.
Penggunaan obat tidak benar, dapat menyebabkan terjadinya hal yang tidak diinginkan dalam pengobatan seperti obat yang tidak bisa berfungsi optimal atau bahkan dapat membahayakan pengguna. Pentingnya edukasi mengenai penggunaan obat yang benar mendorong perlu dilakukannya sosialisasi penggunaan obat yang benar.
Melihat kondisi ini, dosen Unsika Apt. Devi Ratnasari, M.Farm melakukan sosialisasi penggunaan obat yang benar di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tempuran. Di desa ini, fasilitas kesehatan yang ada di Desa Sumberjaya masih sangat minim, karena hanya terdapat posyandu sebanyak 5 lokasi dan tidak adanya apotek ataupun klinik. Sehingga masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan harus menuju ke Kecamatan. “Minimnya fasilitas kesehatan dapat menyebabkan informasi penggunaan obat yang sangat minim, sehingga masyarakat perlu mendapatkan pengetahuan melalui kegiatan sosialisasi,” katanya, Kamis (15/12).
Kegiatan sosialisasi, lanjutnya, diadakan pada Sabtu (17/9) lalu di BUMDES Sumberjaya. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa lapisan masyarakat diantaranya perangkat desa, kader posyandu, dan juga masyarakat umum. Kegiatan sosialisasi menitikberatkan pada demonstrasi penggunaan beberapa sediaan farmasi diantaranya tetes mata, tetes telinga, enema/suppositoria, bahkan sediaan-sediaan yang sudah biasa digunakan oleh masyarakat seperti sirup, tablet, maupun sediaan topical seperti salep dan krim. “Kegiatan dimulai dengan memperkenalkan jenis dari sediaan farmasi dan penyakit apa saja yang dapat diobati dengan sediaan tersebut. Hal ini bertujuan agar masyarakat tahu terlebih dahulu mengenai jenis-jenis sediaan farmasi, sebelum nantinya memahami cara penggunaanya yang benar,” terangnya.
Devi juga mengatakan, masyarakat sebelumnya belum terlalu memahami cara penggunaan obat yang benar, hal ini diketahui saat tanya jawab di awal kegiatan. “Saya berharap, melalui kegiatan ini masyarakat lebih memahami cara penggunaan obat yang tepat, sehingga keberhasilan terapi dapat tercapai,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button