PURWASARI, RAKA – Karawang menjadi wilayah yang diburu oleh kaum urban, kondisi tersebut ternyata berdampak pada Desa Purwasari. Pasalnya selain pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah baik melalui dana trasfer ke desa mau pun secara langsung, perusahaan swasta juga banyak yang melakukan pembangunan di wilayah desa tersebut.
Kepala Desa Purwasari Asep Saepulloh menyampaikan, kalau anggaran yang bersumber dari pemerintah khusus untuk sarana umum masyarakat seperti jalan, jembatan, drainase, rutilahu dan lain sebagainya, sementara yang dilakukan oleh pihak swasta identik dengan pabrik dan perumahan. “Ke depan Purwasari akan lebih ramai, ada perusahaan properti besar juga yang masuk ke sini,” ujarnya.
Oleh karenanya, diperkirakan ratusan hektare lahan sawah di Desa Purwasari bahkan di Kecamatan Purwasari beralih fungsi menjadi perumahan. bahkan beberapa tahun ke depan sawah di wilayah Purwasari akan semakin habis. “Kalau punya tanah atau rumah di sekitar Purwasari baiknya jangan di jual. Ke depan pasti akan lebih ramai,” ujarnya.
Dengan demikian, pembangunan yang terjadi di Purwasari bukan hanya dilakukan oleh pemerintah, termasuk pihak swasta. Atas dasar itu, ia meyakini Purwasari akan menjadi salah satu pusat bisnis di Karawang. “Bisa jadi pusat bisnis ke depannya,” ujarnya.
Menurutnya, yang sudah ditandai oleh para pengusaha properti adalah lahan-lahan teknis pertanian. Meski demikian ia tidak mengetahui secara pasti lahan sawah mana saja yang diperbolehkan untuk dialih fungsikan dan yang tidak diperbolehkan. “Tapi untuk harga tanah sudah mulai pada naik, karena sudah banyak pembangunan perumahan kan,” ujarnya. (zie)
