Jangan Sampai Ada Klaster Wisata
PALING RAWAN: Objek wisata di Kabupaten Purwakarta mendapat perhatian khusus selama libur Idul Fitri. Lokasi tersebut paling rawan menimbulkan klaster covid-19 karena banyaknya pengunjung.
PURWAKARTA, RAKA – Para pengelola pariwisata mendapatkan perhatian khusus selama liburan Idul Fitri. Karenanya petugas dari instansi pemerintahan terus memantau agar mereka tetap menerapkan protokol kesehatan secara maksimal.
Kepala Bidang Pariwisata Disporaparbud Kabupaten Purwakarta Acep Yulimulya mengatakan, keselamatan, keamanan dan kenyamanan wisatawan selama momen Idul Fitri menjadi prioritas pihaknya. Dia mengaku melakukan pengawasan ekstra di seluruh objek wisata. “Kami berkaca pada kejadian di India. Artinya, kerumunan di lokasi wisata harus diminimalisir,” katanya, Minggu (16/5).
Pada momen libur lebaran ini, pihaknya menerjunkan pasukan monitoring untuk berkeliling ke seluruh lokasi wisata yang ada. Terutama lokasi wisata air yang selama ini kunjungannya kerap membludak. Pengawasan tersebut, sengaja dilakukan guna memastikan penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata. “Kami sangat mengapresiasi, karena dari pantauan kami para pengelola pariwisata telah menjalankan protokol kesehatan sesuai arahan dari pemerintah,” tambah dia.
Acep menambahkan, selama ini di wilayahnya terdapat 62 destinasi wisata. Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya merupakan lokasi wisata alam/buatan milik swasta. Selebihnya, adalah wisata religi dan kuliner. Adapun penekanan penerapan protokol kesehatan tersebut, sebagai bagian dari antisipasi pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus corona. Pihaknya berharap, seluruh pengelola wisata tetap konsisten menjalankan arahan tersebut demi kebaikan bersama.
“Kami juga berpesan, supaya masyarakat tidak memaksakan masuk ke lokasi yang sudah penuh. Silahkan cari yang lain, karena di kita banyak tersebar lokasi-lokasi wisata lainnya,” pungkas Acep.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menuturkan, lokasi wisata selama ini menjadi salah satu tempat berkerumunnya masyarakat. Sehingga harus diawasi guna meminimalisir penularan penyakit. Karena alasan itulah pengawasan di berbagai sektor wisata menjadi hal penting. Apalagi di tengah wabah corona seperti saat ini. “Jangan sampai objek wisata menjadi klaster baru penyebaran Covid-19,” katanya.
Anne berharap, seluruh pengelola pariwisata yang ada bisa terus konsisten menjalankan penerapan prokes di kawasan wisata mereka. Pihaknya juga meminta para pelaku usaha wisata senantiasa menaati peraturan yang telah ditentukan pemerintah.
“Aturannya sudah jelas, di samping wajib menerapkan prokes, kawasan wisata pun tidak boleh menerima pengunjung lebih dari 50 persen dari total kapasitas kunjungan,” ujarnya.
Selain itu, Anne juga menegaskan, jam operasional tempat wisata harus dimulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Termasuk, hanya diperbolehkan menerima kunjungan dari yang ber-KTP Purwakarta. “Kepada masyarakat, kami juga mengimbau. Mau berwisata silahkan, asal harus tetap memperhatikan protokol kesehatan,” tandasnya. (gan)