Jangan Terpancing Berita Hoaks di Medsos
SENYUM : TKW yang baru pulang dari Singapur terlihat sehat. Sebelumnya TKW bernama Iis tersebut viral di medsos diduga terjangkit virus corona.
CILAMAYA KULON, RAKA – Akibat latah dan tidak selektif dalam menggunakan media sosial, sepulang dari Sungapura, TKI warga Dusun Krajan Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamya Kulon dituding terjangkit virus corona dan menjadi viral di facebook.
Padahal, kabar tersebut tidak benar adanya alias hoaks. Hanya saja, masyarakat mudah terpancing dengan berbagai isu yang datangnya belum pasti.
Camat Cilamaya Kulon, Rulli Surtisna memastikan jika kabar itu hoaks. Menurutnya, unggahan yang menuding warga Desa Pasirjaya itu tidak mendasar dan tidak melalui koordinas terlebih dahulu. Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing isu dan latah dalam menanggapi kabar yang belum pasti. Terlebih mengenai penyebaran virus yang bermula di Negara Cina tersebut. “Ada apa-apa jangan latah atau ikut campur, jangan langsung dishare dan harus koordinasi terlebih dahulu,” katanya.
Menurut Kasubag TU UPTD Puskesmas Sukatani Kecamatan Cilamaya Wetan, Syarifuddin, ia yang menangani pasien diduga terjangkit virus corona tersebut.
Ia memastikan, pasien atas nama Iis tidak terjangkit virus Corona meskipun baru pulang dari Singapura dan mengeluhkan sakit. Adapun keluhannya, sebatas keluhan biasa. Karena, yang menentukan positif atau negatif dugaan Corona itu susah, mesti melaui observasi atau diawasi selama 14 hari oleh petugas.
Saat ini, pasien sudah pulang dari Graha Medis Cilamaya ke rumahnya. Soal viral isu Corona, ia mewajarkan hal tersebut terjadi, terlebih dengan keadaan masyarakat yang dinilai latah. “Disangkanya corona karena si TKI ini dapat kartu kuning alias kartu pengawasan dari bandara, persis seperti kartu jemaah haji yang baru pulang dari mekah. Padahal, bisa pulang dari bandara yang super ketat saat ini, mana mungkin yang bersangkutan positif Corona,” ucapnya.
Adapun penanganannya memang ia sendiri yang melakukan, karena para pejabat Cilamaya Wetan dan Cilamaya Kulon mengintruksikan bia telepon agar bisa dibantu. “Jadi saya yang turun ke Graha medis untuk memfasilitasi antara Graha Medis dengan Dinas kesehatan,” ucapnya.
Ia menegaskan agar masyarakat jangan terbawa oleh berita-berita hoaks yang masih dalam status dugaan, khususnya terhadap pasien. Kepulangannya dari Singapura memang betul, baru tiga hati kemarin, Sabtu (29/2), dan di bandara pun sangat ketat pemeriksaannya. Sekarang logikanya, kalau seandainya dia positif corona, berarti dia pasti dikarantina alias tidak bisa pulang. “Jadi kalau dia bisa pulang berarti kan negatif. Kedepannya, jangan sampai dibesar-besarkan kasihan keluarga pasien,” tutupnya. (rok)