Jarang Digunakan, Bahasa Sunda Semakin Asing
KARAWANG, RAKA- Bahasa sunda dinilai sudah jarang digunakan dalam komunikasi sehari-hari, bahkan siswa-siswi sekolah di Karawang kebanyakan tidak mengerti dan lebih menggunakan Bahasa Indonesia.
Subkor bidang kesenian, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang Waya Karmila mengatakan, masyarakat dan anak sekolah saat ini kebanyakan menonton konten-konten video, bahkan terdapat video yang tidak baik untuk mereka tonton, sehingga ini berdampak terhadap kegiatan sehari-hari, salah satu penggunaan bahasa sunda dalam komunikasi sehari-hari. “Sekarang masyarakat sekarang udah jarang menggunakan Bahasa Sunda, padahal Bahasa Sunda ini adalah bahasa Ibu. Contohnya kebanyakan ibu-ibu saat memanggil anaknya menggunakan bahasa Indonesia seperti ke sini nak,” terangnya.
Menurutnya, selain orang tua yang jarang menggunakan bahasa Sunda dalam komunikasi sehari-hari, juga peran guru didalam dunia pendidikan seperti kurang memahami Bahasa Sunda sendiri, karena masih banyak guru yang mengajar bahasa sunda, namun bukan lulusan dari pendidikan Bahasa Sunda. “Anak saya juga lulusan Bahasa Inggris tapi malah ditugaskan mengajar Bahasa Sunda, ini karena guru bahasa sundanya engga ada,” terangnya.
Katanya, agar budaya Sunda digunakan dalam sehari-hari, seharusnya orang tua menggunakan Bahasa Sunda dalam berkomunikasi dan guru Bahasa Sunda harus lebih banyak.
“Di sekolah harusnya jam pelajaran Bahasa Sunda lebih banyak, dalam seminggu 3 sampai 4 jam kalau bisa. Terus dalam seminggu seharusnya sehari di sekolah siswa-siswi ini menggunakan Bahasa Sunda,” terangnya.
Waya menambahkan, untuk membudayakan Bahasa Sunda di Kabupaten Karawang, Disparbud telah membuat perkumpulan dan telah membuat buku cerita atau dongeng agar siswa-siswi gemar membaca Bahasa Sunda. “Dengan siswa-siswi ini sering membaca dengeng bahasa sunda, semoga bahasa sunda menjadi alat komunikasi sehari-hari mereka,” tutupnya. (zal)