HEADLINE
Trending

Jaring Bibit Muda Calon Aktor Film

FFK Sosialisasikan Karawang Festival Film 2025

KARAWANG, RAKA – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang melalui Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) bekerja sama dengan Forum Film Karawang secara resmi menggelar sosialisasi dan workshop Karawang Film Festival (KFF) 2025. Kegiatan yang menyasar kalangan pelajar SMA dan SMK ini menjadi langkah awal dalam menjaring bibit muda berbakat di bidang perfilman.

Sekretaris KFF, Muhammad Khaerudin Ghazali, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk membuka ruang kreatif bagi pelajar yang memiliki minat di dunia film. “Kita ingin memunculkan bibit-bibit baru di industri kreatif, khususnya film, dari kalangan pelajar,” ujarnya, kepada Radar Karawang, Senin (8/9).

Menurutnya, pelaksanaan perdana digelar di SMA Negeri 1 Jatisari sebagai titik pertama. Selanjutnya, kegiatan serupa akan berlangsung di SMK Negeri 2 Karawang yang berada di pusat kota, dan di titik ketiga akan digelar di SMKN 1 Rengasdengklok yang mewakili wilayah utara Karawang, mencakup daerah seperti Batujaya, Pedes, dan sekitarnya.

Di setiap titik, peserta berasal dari berbagai sekolah. Di Jatisari misalnya, kegiatan diikuti oleh perwakilan dari sekitar 15 sekolah, masing-masing mengirimkan dua siswa dan satu guru pendamping. Secara keseluruhan, KFF 2025 menargetkan partisipasi dari lebih dari 40 sekolah di seluruh Karawang.

“Selain sosialisasi, kegiatan ini juga ditujukan untuk mengembangkan kompetensi dasar pelajar dalam perfilman dan videografi, yang kini sedang banyak diminati di era konten digital,” ujarnya.

Meski diakui bahwa masih banyak sekolah yang memiliki keterbatasan alat produksi, hal itu tidak menyurutkan semangat penyelenggara untuk terus mendorong siswa mengembangkan potensinya. Ia mencatat, pada pelaksanaan tahun sebelumnya dari 25 sekolah yang mendaftar hanya 15 yang berhasil melanjutkan hingga tahap produksi karya.

Diungkapkannya, rangkaian kegiatan KFF 2025 terbagi dalam beberapa tahapan, mulai dari sosialisasi dan workshop, kemudian dilanjutkan dengan technical meeting yang akan memberikan pembekalan teknis serta panduan produksi. Proses produksi karya dijadwalkan berlangsung hingga pertengahan Oktober, sebelum masuk ke tahap pengumpulan dan penilaian.

“Karya-karya yang lolos kurasi akan ditayangkan dalam acara gelar karya di salah satu bioskop di Karawang yang kini tengah dijajaki kerja samanya oleh panitia. Puncak acara akan ditandai dengan malam anugerah penghargaan bagi para pemenang,” ujarnya.

“Bagi peserta terbaik, disediakan uang pembinaan, trofi, serta kemungkinan beasiswa dari universitas di Jakarta,” tambahnya.

Sementara itu, Karateker Ikatan Alumni ISBI Bandung Rudi Hartono, mengapresiasi setinggi-tingginya pelaksanaan KFF 2025, khususnya kegiatan workshop yang digelar di SMAN 1 Jatisari.

“Saya merasa bangga sekaligus tergerak melihat bagaimana ruang-ruang pendidikan menjadi ajang yang bergengsi. Acara ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata membuka wawasan generasi muda tentang pentingnya seni, khususnya film, sebagai medium ekspresi dan refleksi budaya,” katanya.

Dia pun menyaksikan langsung antusiasme sekitar 200 siswa dari berbagai SMA dan SMK yang hadir. Menurutnya, para siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga memahami proses kreatif dalam produksi film, mulai dari pra-produksi, teknik kamera, hingga pascaproduksi.

“Nilai penting dari kegiatan ini adalah bagaimana seni tidak hanya berhenti pada panggung atau layar, tapi menumbuhkan karakter dan cara pandang baru dalam hidup,” paparnya.

Rudi menilai, KFF 2025 merupakan momentum strategis yang mampu menjembatani komunitas seni, praktisi, dunia akademik, dan sekolah. Di tengah tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, ia menilai Karawang layak memiliki panggung film yang berakar dari budaya lokalnya.

“Saya percaya, langkah awal ini adalah investasi jangka panjang. Literasi visual, eksperimen dengan kamera, dan penceritaan akan menjadi bekal yang membekas. Saya berharap KFF bisa terus hadir sebagai penggerak dalam memastikan karya film pelajar Karawang menjadi bagian penting dari ekosistem perfilman Indonesia,” tutupnya. (zal)

Related Articles

Back to top button