
PURWAKARTA, RAKA – Kawasan Waduk Jatiluhur dinilai memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata edukasi bagi pelajar. Selain menjadi ikon Kabupaten Purwakarta, kawasan ini juga menyimpan nilai sejarah dan teknologi yang penting untuk dipelajari generasi muda.
Bagian Marketing Pariwisata Jatiluhur, Agus Muslih, mengatakan bahwa Jatiluhur bukan hanya dikenal sebagai tempat wisata air, tetapi juga sebagai lokasi yang memiliki nilai edukatif tinggi. Ia menilai, sektor wisata di Purwakarta saat ini mengalami banyak perkembangan, termasuk di bidang pendidikan berbasis wisata.
Menurutnya, Jatiluhur dapat menjadi tempat belajar bagi siswa untuk memahami sejarah pembangunan waduk serta teknologi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dimiliki kawasan tersebut.
“Edukasi di Jatiluhur ini memiliki sejarah, kemudian juga memiliki edukasi untuk teknologinya, terutama di PLTA, dan semua itu sangat diperlukan untuk diketahui oleh siswa zaman sekarang,” ujar Agus belum lama ini.
Ia menambahkan, pengetahuan tentang Jatiluhur dapat menumbuhkan rasa bangga di kalangan pelajar karena bendungan tersebut merupakan proyek nasional pertama Indonesia dan masih dianggap sebagai bendungan terbesar di Asia Tenggara.
“Ini di samping akan menjadi pengetahuan bagi mereka, juga akan menjadi kebanggaan, karena Jatiluhur hingga saat ini masih dianggap sebagai bendungan terbesar di Asia Tenggara,” tuturnya.
Selain potensi edukatif, kawasan Jatiluhur juga terus dikembangkan dengan berbagai fasilitas pendukung seperti olahraga air, jalur hiking, serta penginapan. Agus menjelaskan, pihaknya terbuka bagi sekolah-sekolah yang ingin menjadikan Jatiluhur sebagai tujuan wisata edukasi.
“Untuk siswa, Jatiluhur sangat terbuka bagi yang ingin mengunjunginya. Nanti para siswa akan diajak berkeliling mengenal lebih banyak tentang Waduk Jatiluhur karena ini merupakan wisata edukasi yang dirangkai dengan rekreasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pengelola Jatiluhur juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah agar kegiatan wisata edukasi ini bisa terintegrasi dengan tur kota.
“Kami juga bersinergi dengan pemerintah daerah karena ini bisa saling terhubung, sehingga nanti jika ada siswa yang datang bisa untuk tur kota dan sekaligus dirangkai dengan tur ke Jatiluhur,” kata Agus. (yat)



