Dahlan bersama orang tuanya membuat ketupat.
KUTAWALUYA, RAKA – Manfaatkan waktu libur, salah seorang guru sekolah dasar (SD) di Kutawaluya untuk membuat ketupat.
Ketupat menjadi salah satu makanan yang biasa disajikan bersama keluarga saat Hari Raya Idul Fitri. Tak heran jika setiap menjelang lebaran banyak warga yang berjualan ketupat, misalnya Dahlan (21) warga Dusun Junti Timur Rt 013/007 Desa Kutagandok Kecamatan Kutawaluya. Dua hari menjelang lebaran Dahlan sudah mulai memproduksi ketupat bersama orang tuanya untuk dijual kepada warga setempat maupun ke wilayah sekitar. Selain itu dirinya juga menjual melalui sosial media seperti Facebook.”Sekarang baru bikin ketupatnya, besok baru udah mulai jualan, kalau orang luar yang beli nanti bisa dianter langsung,” jelas kepada Radar Karawang, Kamis (21/05).
Lebih lanjut, kata dia, jualan ketupat menjelang lebaran ini bukan kali yang pertama, melainkan tahun sebelumnya pun sempat berjualan. Dahlan beranggapan jualan ketupat di akhir bulan Ramadan ini merupakan peluang untuk mendapat penghasilan apalagi di tengah pandemi seperti ini. “Jualan ketupat ini sudah lama, biasanya sebelum lebaran aja karena memang makan ketupat di hari raya itu sudah kaya tradisi lagi,” Kata Dahlan yang juga seorang guru SD.
Adapun harga yang ditawarkan Dahlan untuk satu ikat yang berisi sepuluh cangkang ketupat ini dibanderol Rp 10.000 dan ketupat matang yang sudah diisi beras isi sepuluh dibanderol Rp 30.000. “Tahun-tahun kemarin banyak beli yang ngisi, kalau yang cangkang ketupatnya aja gak ada pesan,” pungkasnya. (mra)