Jelang Pemilu Sibuk Urus KTP
LEMAHABANG, RAKA – Jelang pemilu, kasie pelayanan kecamatan ikut sibuk mempersiapkan kartu identitas masyarakat. Terlebih masyarakat yang belum mempunyai identitas Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) dan surat keterangan (suket). Karena selain undangan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), masyarakat yang mempunyai KTP-el sudah bisa melakukan pencoblosan. “Waktu sudah mendesak saja baru nanyain KTP-el jadi atau tidaknya, padahal jauh-jauh hari sudah diinformasikan melalui desanya masing-masing,” ujar Kasie Pelayanan Umum Kecamatan Lemahabang Ade Saefudin kepada Radar Karawang di ruang kerjanya, Senin (15/4).
Ia menegaskan kepada masyarakat melalui perangkat desanya masing-masing, agar tidak sungkan mengambil KTP-el. Masyarakat jangan sampai terbebani karena dana ketika hendak mengambil KTP-el ke pihak desa. “Kemarin-kemarin sering nanyain KTP-el jadi atau enggaknya, setelah jadi dan dikasih tau malah bilang entar-entar aja. Malah bilang belum punya uang, padahal sudah ditentukan aturannya bahwa KTP-el ini gratis,” tegasnya.
Saat ini ruangan kasie pelayanan tak pernah sepi dari aparatur desa se-Kecamatan Lemahabang, yang meminta agar KTP-el bisa didistribusikan ke desa-desa. Terlebih jelang pemilu seperti sekarang ini. Selanjutnya, ujar Ade, biarkan desa yang langsung mendistribusikan KTP-el atau suket kepada masyarakat. “Yang penting sudah didistribusikan ke desa-desa. Selanjutnya tugas desa masing-masing,” ucapnya.
Terdapat perbedaan suket yang signifikan jelang pemilu, pasalnya terdapat suket yang berlaku selama pemilu saja, yakni suket dari KPU langsung yang dikhususkan sebagai sarana pencoblosan. Adapula suket yang berlaku selama 6 bulan, yaitu suket yang biasa masyarakat mengajukan ke desa-desa. “Kalau suket dari KPU tidak ada fotonya, hanya berlaku selama pencoblosan,” pungkasnya. (rok)