Jembatan Ambruk, Warga Bikin Jalan Alternatif
JALAN SEMENTARA: Karena perbaikan belum juga dilakukan oleh pemerintah, warga membuat jalan alternatif dengan modal patungan.
PURWAKARTA, RAKA – Paska ambruknya jembatan Bodem yang selama ini merupakan akses penghubung di dua kecamatan di Kabupaten Purwakarta, Warga Desa Cijunti Kecamatan Campaka dan Desa Karangmukti Kecamatan Bungursari terpaksa membuat jalan alternatif.
Dengan bergotongroyong dan dana swadaya dari masyarakat setempat, warga berinisiatif membuat jalan dan jembatan sederhana yang hanya dapat diakses oleh pengendara roda dua dan pejalan kaki saja. “Kami membangun jalan ini murni inisiatif warga dan dana nya pun dari swadaya atau sumbangan dan ada juga sumbangan material dari toko bangunan disekitar Desa kami,” terang H Karya yang merupakan Ketua RT di Desa Cijunti, Kamis (16/4).
Jalan tersebut, sangat vital sebagai jalur penghubung di sekitar wilayah tersebut. Terlebih, warga setempat yang mayoritas pekerja buruh pabrik itu, menggunakan jalan tersebut sebagai akses setiap hari untuk menuju ke tempat kerjanya. “Tiap hari ramai yang melintas terutama pagi dan sore karena banyak karyawan pabrik yang pulang pergi bekerja. Oleh karena itu kita sepakat membuat jalan alternatif ini sebelum jembatan Bodem diperbaiki atau kembali dibangun,” ungkapnya.
Diakuinya, setelah ambruknya jembatan, pemerintah daerah sudah melakukan pengecekan dan melihat langsung situasi jembatan yang total tak dapat lagi digunakan. “Dari Pemkab Purwakarta sudah ada yang turun kesini, tapi kapan akan diperbaikinya tidak tahu, kami belum ada kabar. Kalau harus menunggu mungkin terlalu lama sementara jalan ini salah satu penunjang ekonomi warga di sini” katanya.
Untuk memberikan rasa aman bagi pelintas, saat ini di jalan alternatif tersebut dijaga masyarakat setempat selama 24 jam. Hal tersebut mengingat jalan yang dilintasi cukup curam dan terjal sehingga berbahaya bagi pengendara.
Meski begitu, meski baru 2 hari jalan tersebut dibuat, sudah ada ribuan pengendara atau warga yang melintasi jalan tersebut. “Warga standby 24 jam untuk membantu pengendara, meski cukup terjal dan berbahaya, tapi jalan tetap ramai karena warga sangat membutuhkan akses jalan ini,” pungkasnya.
Pada Jumat (3/4) lalu, jembatan Bodem tersebut terputus dan ambruk akibat luapan air. Insiden itu juga mengakibatkan 3 luka-luka dan 1 orang tewas akibat tertimbun reruntuhan jembatan. (gan)