Uncategorized

Jembatan Anyaman Bambu Ngeri-ngeri Sedap

LEWATI JEMBATAN ANYAMAN BAMBU: Seorang pelajar sekolah dasar melintasi jembatan anyaman bambu penghubung Cilamaya Wetan dengan Kabupaten Subang, Senin (23/9).

Penghubung Cilamaya Wetan dengan Subang

CILAMAYA WETAN, RAKA – Kondisi jembatan bambu di Desa Mekarmaya, Kecamatan Cilamaya Wetan, yang menghubungkan Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Subang sudah seharusnya dibangun secara permanen. Meski tak terlalu berbahaya, jembatan yang terbuat dari anyaman bambu itu cukup membuat penyeberang ketakutan.

Terlebih, jika jembatan bambu tersebut diperbaiki dan dibuat secara permanen, dinilai dapat mengembangkan potensi aktivitas jual beli di Pasar Cilamaya, karena tak sedikit warga Subang yang memanfaatkan jembatan tersebut untuk menyeberang dan belanja ke Pasar Cilamaya.

Seorang pedagang Pasar Cilamaya, Narti mengatakan, saat ini mayoritas pembeli warga Karawang, namun tak sedikit juga langganannya yang berasal dari Subang. “Saya rasa kalau jembatan diperbaiki, mungkin akan banyak warga Subang yang belanja ke Pasar Cilamaya,” katanya.

Karena menurutnya, saat ini pun bukan tidak ada warga Subang yang belanja ke Pasar Cilamaya, namun belanjanya masih terhitung sedikit. Karena mereka mengaku, bukan tidak ingin belanja banyak-banyak, hanya saja mereka khawatir saat melintasi jembatan gantung tersebut.

Sementara menurut warga Subang, Anto, setiap hari dia selalu mengantar anaknya pulang atau pergi sekolah. Namun, ketika dia sibuk dengan pekerjaanya, terpaksa dia membiarkan anaknya pulang sendiri meski harus melalui jembatan gantung tersebut. “Emang masih kuat sih jembatannya, tapi tetap saja khawatir, apalagi nyeberang sendiri,” ucapnya.

Meski bukan warga Karawang, dia berharap kedua belah pemerintah dapat membangun jembatan itu secara permanen. “Karena kan kegunaanya jelas, untuk masyarakat,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button